Hai! Apakah kamu pernah merasa angle layar komputer atau tinggi meja kerjamu kok kurang rasanya kurang pas ya? Akibatnya, matamu sering tidak nyaman, punggungmu sakit, dan pergelangan tanganmu juga kebas.  Nah, jika jawabannya iya, ini artinya kamu belum menerapkan prinsip-prinsip ergonomi nih!

Yuk, kita mengenal lebih dalam tentang seluk beluk ergonomi mulai dari pengertian hingga tipenya. Let’s Go! 

Mari Berkenalan dengan Ergonomi!

Ergonomi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang pemahaman terhadap interaksi manusia dengan elemen-elemen sistem lainnya guna mengoptimalisasi kegunaan manusia dan system performance secara keseluruhan.

Pembelajaran ergonomi akan berkutat pada proses menganalisa, merancang, dan mengimplementasikan sistem yang lebih manusiawi (system humanization). 

Apa saja yang dipertimbangkan? 

Tentu saja dengan mempertimbangkan ukuran tubuh (dimension), kemampuan (ability), kapabilitas (capability), dan batasan (limitation). Selain itu, ada pula aspek  kebutuhan (needs) dan keinginan (wish) baik fisik maupun sosial dari manusia dengan lingkungan kerjanya (work environment).

Singkat, ergonomi merupakan ilmu yang merancang desain untuk manusia dalam rangka menyesuaikan lingkungan kerja dengan kebutuhan manusia.

Apa Sih Tujuan Ergonomi Itu?

Setelah mengetahui pengertiannya, selanjutnya kita dapat mengetahui pula apa tujuan dari adanya ilmu ergonomi ini. Berbekal pada 3 konsentrasinya, ilmu ergonomi dipecah menjadi tiga sektor, yakni Physical ergonomics (berhubungan dengan anatomi dan fisiologi yang berkaitan dengan kerja fisik); Cognitive ergonomics (berhubungan dengan psikologi dan kognitif yang berkaitan dengan kerja mental); dan Organizational ergonomics (berhubungan dengan struktur, kebijakan, dan budaya organisasi yang berkaitan dalam sistem sosio-teknik). Ilmu ergonomi memiliki beberapa tujuan sebagai berikut guys:

1. Menjaga postur tetap netral

Postur netral diartikan sebagai sebuah kondisi ketika badan selaras dan seimbang dalam kondisi apapun. Artinya tekanan pada otot, saraf, hingga tulang sangat minim. 

Dalam rangka memastikan kondisi tersebut, maka dari itu kita perlu memastikan segala sesuatu berada dalam jangkauan. Jadi, kita bisa menghindari tarikan-tarikan yang tidak perlu.  Contohnya adalah  positioning antara kursi, meja, dan layar komputer misalnya. 

2. Mengurangi kekuatan yang berlebihan

Perlu kita akui, terkadang cukup banyak pekerjaan yang membutuhkan keluaran tenaga yang besar. Namun, sebenarnya mengeluarkan kekuatan berlebihan merupakan salah satu faktor risiko dalam ergonomi, karena membuat kinerja otot dan saraf meningkat dan otomatis meningkatkan kelelahan serta risiko cedera. Atas dasar prinsip ini lah, ide dari prinsip ergonomi diharapkan untuk meningkatkan kesadaran dan berupaya menurunkan kekuatan, misalnya dengan memanfaatkan adanya alat bantu untuk menyelesaikan pekerjaan.

3. Hindari gerakan berlebihan

Gerakan repetitif  atau berulang menjadi salah satu faktor risiko utama dalam masalah ergonomi. Cukup banyak pekerjaan dikontrol target capaian produksi tertentu yang memaksa kita untuk melakukan gerakan berulang. Contohnya adalah rutinitas para buruh pabrik. 

Ketika seseorang melakukan gerakan repetitif tinggi atau berulang dalam rentang waktu 30 detik, serta digabungkan dengan kekuatan berlebih dan postur tidak netral. Maka itu akan menjadi perpaduan yang sangat “dahsyat” berbahaya dan dapat menyebabkan cedera.  

Prinsip ilmu ergonomi adalah bagaimana mengurangi gerakan berlebihan atau memastikan tidak ada kekuatan berlebihan maupun postur tidak netral. Contohnya adalah 

Apabila gerakan tersebut tidak dapat dikurangi, perlu dipastikan tidak ada kekuatan berlebihan ataupun postur tidak netral selama mengerjakannya. Cara lainnya untuk menekan potensi cedera, menerapkan rotasi dan memberikan stretch break bagi pekerja.

4. Memberi ruang untuk peregangan

Sistem gerak manusia adalah sebuah sistem yang didesain untuk bergerak. Fungsi ini berkaitan dengan sistem rangka dan persendian manusia. Namun, seiring waktu yang panjang apalagi dalam keadaan statis dapat menyebabkan tubuh kelelahan dan jenuh (static load).

Contoh yang relevan dengan situasi ini misalnya adalah mengetik selama berjam-jam tanpa berhenti.  Prinsip ilmu ergonomi memastikan adanya ice breaker yang memutus keadaan lelah dan jenuh yang dirasakan oleh tubuh ini, misalnya adalah dengan adanya rehat di tempat istirahat atau kantin kantor yang didesain menciptakan suasana yang baru untuk memutus rutinitas yang monoton tersebut. 

Ruang Lingkup Ergonomi Ada Apa Saja?

Masih erat berkaitan dengan tujuan dari ergonomi yakni mengurangi beban pekerjaan subjek sambil meningkatkan pekerjaan yang berhubungan dengan objek secara bersamaan. Hal ini semata-mata dilakukan untuk dapat meningkatkan produktivitas yang berhubungan langsung dengan pemakaian biaya agar efektif dan peningkatan kualitas kerja agar efisien. Selanjutnya, kita akan mengetahui tahu bersama ruang lingkup dari ergonomi berdasarkan sistemnya, yakni:

1. Micro Ergonomic

Mikro Ergonomi adalah pembahasan ergonomi yang hanya fokus dengan satu lingkup kerja saja. Prinsip ini lebih banyak melihat tentang arah postur, frekuensi, dan beban kerja saja tanpa melihat aspek seluruh organisasi pekerjaan.

Oleh karena itu, prinsip ini sangat erat berkaitan dengan sistem kerja fisik yang lebih menitikberatkan pada faktor manusianya, misalnya metode/prosedur kerjanya, bahan/hasil kerjanya, alat bantu kerjanya, serta lingkungan kerja fisiknya.

2. Macro Ergonomic

Makro Ergonomi adalah pembahasan ergonomi yang berfokus pada struktur dan organisasi arah pekerjaan terkait dengan tugas, isi, dan faktor waktu. Hal ini berbanding dengan mikro ergonomik, karena target makro ergonomi bukanlah tempat kerja yang tunggal, tetapi lebih ke interaksi ke beberapa aspek tempat kerja secara bersamaan atau kolektif.

Oleh karena itu, prinsip ini sangat erat berkaitan dengan sistem kerja sosioteknik lebih luas yang juga terdapat tambahan faktor psikologi dan kognitif, misalnya sosiologi, etnografi, kependudukan (civilization), dan agama (religion).

Nah, menarik sekali bukan mempelajari tentang ergonomi? Ternyata, perkara posisi duduk, tinggi rendahnya meja, dan juga hal-hal kecil yang biasa kita lakukan di kehidupan sehari-hari ada ilmu yang mempelajarinya agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maksimal. 

Dengan menjadi mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie, kamu bisa lho mempelajari lebih dalam tentang ilmu ergonomi ini lewat dukungan dosen-dosen yang merupakan praktisi di bidangnya dan juga fasilitas laboratorium yang amat canggih. Yuk, kunjungi www.bakrie.ac.id  untuk dapatkan informasi dan berita lebih lengkap seputar Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie!