Hai! Pasti kamu pernah dengar penggalan lirik di bawah ini pada media sosial kamu kan teman? Hahahaha, bagi anak akuntansi mungkin penggalan liriknya akan diplesetkan menjadi “i need a Big 4 (four), give me a Big 4 (Four)” ya, bener gak nih guys? Faktanya, tidak sedikit nih dari para lulusan Prodi Akuntansi yang memiliki keinginan untuk berkarir di perusahaan-perusahaan besar, khususnya Perusahaan Big 4 ini.
It’s cuffing season
And now we got a reason to get a big boy
I need a big boy
Give me a big boy
Keempat perusahaan besar tersebut telah memiliki nama besar di dunia untuk urusan layanan audit dan akuntansi. So, wajar banget dong ya mereka masuk dalam wishlist para lulusan Akuntansi.
Namun, bukan perkara mudah untuk masuk ke salah satu dari Big 4 Company ini. Secara umum, keempat perusahaan ini selalu mencari karyawan yang memiliki mental dan tekad yang kuat, serta disiplin yang tinggi untuk mendukung operasional perusahaan. Penasaran dengan keempat perusahaan ini? Apa saja kiat-kiat yang dapat dipersiapkan ya? Yuk, ikuti artikel ini sampai tuntas teman!
Mari Berkenalan dengan The Big 4 Company!
The Big 4 Company adalah istilah yang disematkan kepada empat kantor akuntan publik terbesar yang berada di Amerika Serikat. Keempat kantor akuntan tersebut adalah Ernst & Young (EY), Deloitte, Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG), dan PricewaterhouseCoopers (PwC).
Selain menawarkan layanan audit, Big 4 juga menyediakan layanan hukum dan konsultasi manajemen, pajak, riset pasar, penilaian, layanan penasehat hukum, dan jaminan. Alasan kenapa keempat perusahaan tersebut mendapat julukan Big 4 karena memiliki aset yang besar dan jaringan luas, selain itu keempat perusahaan ini kerap melayani perusahaan global Fortune 500.
Flashback sedikit pada kisaran tahun 1980-an, sebenarnya terdapat delapan perusahaan besar di dunia yang sama-sama bergerak di bidang ini. Namun, seiring berjalannya waktu dan beberapa masalah bermunculan, akhirnya terjadilah merger dan tersisalah empat perusahaan yang kemudian dikenal dengan Big 4 ini.
Yuk, Kenal Lebih Dalam dengan Big 4 Company
1. Deloitte
Deloitte LLP merupakan penyedia layanan akuntansi global nomor 1 di dunia dan usianya sudah terhitung lama sejak berdiri pada 1990. Nama kantor ini merupakan gabungan dari nama William Welch Deloitte, George Touche, dan Panglima Nobuzo Tohmatsu. Saat ini perusahaan ini memiliki empat anak perusahaan: Deloitte & Touche LLP, Deloitte Consulting LLP, Deloitte Financial Advisory Services LLP, dan Deloitte Tax LLP.
Di Indonesia, Deloitte hadir melalui kerjasama dengan Satrio Bing Eny & Rekan, Deloitte Touche Solutions, PT Deloitte Konsultan Indonesia, KJPP Lauw & Rekan, Hermawan Juniarto & Partners, dan PT Deloitte Consulting.
2. PwC (PricewaterhouseCoopers)
PricewaterhouseCoopers (PwC) merupakan salah satu perusahaan akuntansi terbesar di dunia. Pada tahun 2017 tercatat melakukan penjualan sebesar $37,68 miliar. Perusahaan ini adalah hasil dari dua unit bisnis, yaitu Pricewaterhouse dan Coopers & Lybrand. PwC sendiri masuk ke Indonesia sejak tahun 1990 melalui kerjasama dengan KAP Wibisana, Tanudiredja, Rintis & Rekan. Kini PwC (PricewaterhouseCoopers) menduduki peringkat sebagai kantor akuntan nomor dua di dunia.
3. EY (Ernst & Young)
Ernst & Young (EY) merupakan perusahaan akuntansi terbesar dan tertua serta menduduki peringkat ketiga dari 100 kantor akuntan teratas di dunia. Firma ini dibentuk dari penggabungan dua perusahaan, Arthur Young & Company dan Ernst & Ernst. Kedua perusahaan ini mulai bergabung pada tahun 1989 dengan nama yang kita kenal sekarang Ernst & Young.
Saat ini EY telah berlokasi di lebih dari 150 negara dengan lebih dari 700 kantor dengan menawarkan banyak layanan seperti jaminan, pajak, nasihat, transaksi, dan lainnya. EY juga kerap bergabung dengan beberapa perusahaan besar, salah satunya adalah dengan Parthenon pada tahun 2014. Di Indonesia sendiri, EY bermitra dengan KAP Suherman, Surja, dan Purwantono.
4. KPMG
KPMG menjadi perusahaan akuntan terakhir dalam jajaran Big 4 Company dan salah satu yang tertua juga di antara kantor akuntan publik di dunia karena telah ada sejak tahun 1987 hasil penggabungan William Barclay Peat & co. dengan Marwick Mitchell & Co. Dalam sebuah laporan, Saat ini KPMG memiliki 670 kantor yang berlokasi di lebih dari 150 negara.
Perusahaan ini memiliki tiga model layanan, yakni audit, advisory, dan pajak, dengan pendapatan anggotanya pada tahun 2005 sebesar $ 15,7 miliar. Di Indonesia, KPMG terdapat pada beberapa unit wakil bisnis, di antaranya KPMG Advisory Indonesia hingga Siddharta Widjaja & Rekan.
Tips & Trick Agar Masuk Perusahaan Big 4
Setelah mengenal perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam kelompok Big 4 Company. Kamu tentu penasaran dong ya bagaimana sih caranya agar bisa berkarir di salah satu 4 perusahaan besar tersebut.
Nah, mari kita belajar bersama dari salah satu Mahasiswa Akuntansi Universitas Bakrie, Tifani Margaretha, yang pernah mendapat kesempatan magang di PricewaterhouseCoopers (PwC) sebagai Vocational Employee (VE) atau biasa dikenal juga sebagai Junior Auditor.
Awal mula bisa magang di PwC
Tifani membagikan pengalaman proses diterima magang di PwC setelah apply Curriculum Vitae ke website resmi mereka berbekal informasi yang dia dapatkan melalui LinkedIn. Setelah itu, Tifani mengikuti tahapan yang diminta mulai dari pendaftaran, melengkapi berkas-berkas penting, dan mendapat panggilan untuk interview. Selang beberapa minggu setelah proses interview dilaksanakan, Tifani mendapat kabar gembira diterima magang di PricewaterhouseCoopers.
Scope of Work selama magang di PwC
Seperti sudah disinggung sebelumnya di atas bahwa Tifani diterima untuk posisi Vocational Employee (VE) atau bisa juga Junior Auditor. Lingkup pekerjaan yang dilakukannya di sana yakni masuk ke dalam sebuah tim di mana tim itu memiliki project untuk mengaudit di beberapa company. Dia menjelaskan tugasnya ikut berpartisipasi dalam project tersebut, seperti melakukan engagement ke beberapa company dan tentunya mengerjakan tugas yang berhubungan dengan akuntansi seperti vouching, bank confirmation, dan lain-lain.
Tips untuk Kamu Agar Bisa Lolos Kualifikasinya
Tifani membagikan tips yang dia lakukan untuk bisa lolos kualifikasinya. Pertama, kebiasaan orang Indonesia adalah malas mengikuti tahapan atau alur yang ada, karena cenderung memilih jalan pintas. Masalahnya untuk daftar ke perusahaan sebesar Pwc atau perusahaan Big 4 lainnya terdapat rules-rules yang harus diikuti langkah demi langkahnya. Nah, pastikan kamu selalu mencari tahu proses maupun rules yang harus diikuti oleh pendaftar. Setelah itu ikuti semua proses yang ada dan pede aja dulu!
Kedua, mulai sadari pentingnya memiliki brand image diri kalian dengan baik, hal ini bukan hanya tentang citra yang kita miliki, tetapi juga tentang bagaimana kita mampu memposisikan diri menyesuaikan dengan segala macam situasi dan kondisi.
Ketiga, perbanyak diri kita dengan experience yang berhubungan dengan Akuntansi, seperti lomba akuntansi, magang di KAP atau company khususnya dalam bagian finance, tax, dll. Selain itu, penting juga untuk aktif berorganisasi terutama leadership organization atau leader role. Pengalaman-pengalaman ini yang akan membuat kita memiliki rasa inisiatif lebih, terbiasa bekerja sama dalam tim, tidak apatis, dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Keempat, memiliki willing to learn dan tidak malu untuk bertanya. Hal ini berhubungan dengan karakter yang kita miliki untuk bertekad terhadap sesuatu. Tekad ini nantinya akan berpengaruh terhadap banyak hal seperti semangat berjuang dan juga menggapai tujuan misalnya meningkatkan IPK untuk bisa apply magang di salah satu Big 4 Company. Terakhir, jangan lupa berdoa dan berpikir positif.
Selain faktor-faktor di atas, tentunya Tifani berhasil meraih kesempatan ini lewat dukungan dosen-dosen dan juga metode perkuliahan yang diterapkan di Prodi Akuntansi Universitas Bakrie. Prodi Akuntansi Universitas Bakrie telah mendapat akreditasi Unggul oleh BAN-PT. Yuk, kunjungi www.bakrie.ac.id untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang Prodi Akuntansi Universitas Bakrie.