Apakah kamu menjadi salah satu penonton serial drama yang berjudul Business Proposal? Jika iya, pasti sudah familiar dengan karakter utamanya yaitu Shin Ha Ri yang berprofesi sebagai seorang food researcher. Semakin berkembangnya waktu, Ilmu dan Teknologi Pangan semakin terkemuka dan berperan sebagai komponen dalam mendukung inovasi industri pangan berkelanjutan. Maka dari itu, lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan memiliki peluang yang menarik untuk menjelajahi bidang karir untuk industri pangan global kedepannya.
Penasaran mengenai profesi ini? Simak selengkapnya!
Apa itu Food Researcher?
Pastinya tidak asing lagi kan, melihat berbagai jenis makanan dengan rasa yang begitu beragam, kemasan yang eye catching diikuti dengan nutrisi yang lengkap. Food researcher merupakan orang yang berperan dibaliknya.
Food researcher merupakan pekerjaan dalam bidang perencanaan dan penelitian produk makanan. Dalam peran ini, food researcher bertanggung jawab untuk mengembangkan produk pangan, baik yang sudah ada sebelumnya maupun yang inovatif. Selain itu, food researcher juga bertugas mencakup penciptaan menu makanan yang menarik dan dapat dihasilkan dalam jumlah besar di restoran perusahaan. Produk yang dihasilkan harus memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan, memiliki nilai gizi yang optimal, dan memberikan manfaat bagi kesehatan.
Lebih lanjut, food researcher juga akan melaksanakan perbandingan antara produk makanan yang mereka kembangkan dengan produk dari pesaing. Perbandingan ini dilakukan untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan produk makanan yang dihasilkan oleh perusahaan. Komparasi antara produk makanan dan saingan juga berfungsi sebagai pedoman untuk merumuskan target produksi di masa mendatang. Tidak hanya fokus dengan makanan saja lho, food researcher juga berperan dalam memeriksa kepatuhan keselamatan dengan peraturan pemerintah tentang sanitasi dan standar pengelolaan limbah, bahkan sampai mengembangkan program jaminan kualitas untuk operasi penyimpanan dan pengolahan makanan.
Food researcher memiliki peranan yang sangat krusial dalam memahami, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas produk pangan. Dengan didukung oleh pengetahuan mendalam tentang bahan baku, proses produksi, serta analisis nutrisi, food researcher akan mengeksplorasi metode baru dalam menciptakan makanan yang lebih sehat, aman, dan lezat. Terkhusus saat ini, awareness mengenai makanan sehat semakin tinggi. Maka food researcher memiliki ‘panggung’ yang luas untuk memanfaatkan kreativitas dan pengetahuan ilmiah untuk menciptakan pangan yang lebih baik bagi masyarakat.
Keahlian Apa yang Harus Dimiliki Seorang Food Researcher?
Tanggung jawab seorang food researcher bisa dikatakan cukup krusial untuk menjalankan tugas dan pekerjaannya. Dari penjelasan mengenai tugas food researcher diatas, maka pada intinya kemampuan analisis merupakan salah satu hal sangat diperlukan untuk menjalankan pekerjaan yang fokus dalam menjaga kualitas, mencari cara yang efisien dalam memproses, mengemas, mengawetkan dan mendistribusikan makanan kepada konsumen.
Keahlian lainnya yang tidak kalah penting adalah rasa ingin tahu dan inisiatif untuk meningkatkan penampilan dan rasa terhadap suatu makanan. Tentu diperlukan ketelitian dalam menyajikan hingga mengemas makanan karena hal tersebut bukan sesuatu yang sepele dalam industri pangan. Last but not least, keahlian detail mengenai pemahaman ilmu pangan juga sangat diperlukan dalam proses penelitian bahan mentah yang akan diolah menjadi makanan siap saji.
Perdalam Ilmu untuk Jadi Food Researcher di Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie!
Untuk menjadi seorang food researcher, pemahaman mengenai ilmu pangan harus sesuai dengan standar industri pangan yang berlaku. Dibutuhkan gelar sarjana yang terakreditasi untuk akhirnya bisa terjun dalam bidang ini. Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie fokus pada bidang ilmu pangan dengan cakupan meliputi mata rantai penanganan bahan pangan mulai dari tahap pasca panen hingga produk pangan siap dikonsumsi.
Kegiatan akademik program studi yang dijabarkan ke dalam kurikulum operasional oleh 4 pilar utama yaitu
- Kimia Pangan
- Mikrobiologi Pangan
- Gizi Pangan
- Pengolahan Pangan
Selain itu, kurikulum Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan juga mencakup berbagai aspek kekinian yang mendukung mata rantai penanganan bahan pangan dan direpresentasikan ke dalam mata kuliah keamanan pangan, kehalalan produk pangan olahan, perilaku konsumen, pengembangan produk, dan komunikasi bisnis. Dengan metode pembelajaran experiential learning, mahasiswa belajar langsung dari para praktisi di bidangnya diikuti dengan kegiatan lapangan seperti field visit program ke beragam industri pangan serta mahasiswa wajib melakukan kegiatan internship di UKM serta industri pangan secara langsung.
Apakah kamu merupakan seseorang yang tertarik di bidang kuliner, senang dan tertarik melakukan eksperimen mengenai makanan, teliti terhadap hal detail, sering ‘kepo’ terhadap sesuatu hal, dan selalu punya ide kreatif khususnya untuk produk pangan? Bisa jadi kamu merupakan calon food researcher!
Jika Shin Ha Ri merupakan seorang lulusan dari Food and Culinary Art, kamu bisa mengikuti jejaknya menjadi seorang food researcher dengan berkuliah di Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie!