Kualitas udara Jakarta kini menjadi isu yang semakin mendesak untuk diperhatikan. Saat ini, masyarakat Jakarta dihadapkan pada masalah serius, yaitu memburuknya kualitas udara. Kualitas udara yang bersih adalah aspek paling vital dalam kehidupan semua makhluk hidup, termasuk manusia yang memprioritaskan kesehatan. Sayangnya, dilansir dari data terbaru oleh indeks kualitas udara, Jakarta secara konsisten mencatat angka yang mengkhawatirkan dalam hal pencemaran udara.
Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) adalah matrik yang mengukur tingkat pencemaran udara berdasarkan konsentrasi polutan seperti partikulat (PM2.5 dan PM10), ozon (O3), sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), dan nitrogen dioksida (NO2). Skala AQI berkisar dari 0 hingga 500, di mana angka yang lebih tinggi menunjukkan tingkat pencemaran udara yang lebih parah. Tercatat, tingkat polusi udara di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2023 menunjukkan poin 157, ini menunjukkan hasil tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Dampak Buruk Kualitas Udara Ibukota
Ibukota Jakarta tengah menghadapi ancaman yang terus meningkat, mencemari langit-langitnya dengan polusi udara. Setiap harinya, penduduk Jakarta terpaksa menghirup udara yang terkontaminasi, membawa potensi risiko terhadap kesehatan. Kualitas udara yang melampaui ambang batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia yaitu WHO dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit pernapasan, gangguan kardiovaskular, dan masalah kesehatan lainnya bagi penduduknya.
Dengan memburuknya kualitas udara dan ancaman kesehatan yang semakin nyata menyebabkan banyak warga Jakarta yang kini menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA. Melansir Data Indonesia, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga turut menerangkan bahwa sebanyak 638.291 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta dalam rentang waktu Januari-Juni 2023. Dalam enam bulan tersebut, kasus ISPA terpantau berfluktuasi. Hal ini menunjukkan urgensi untuk mengatasi masalah polusi udara secara komprehensif, melalui langkah-langkah seperti pengurangan emisi polutan dari kendaraan dan industri, melakukan pencegahan secara mandiri serta melakukan kebiasaan yang dimulai dari kebiasaan sederhana sehari-harinya.
3 Langkah Sederhana yang Bisa Dilakukan, Apa Saja?
1. Pakai masker saat di luar ruangan
Walaupun kini Indonesia telah beradaptasi dengan fase setelah masa Pandemi COVID-19 dan fase endemi yang sudah tidak mewajibkan memakai masker, langkah preventif tetap memegang peranan penting dalam upaya mengurangi paparan kuman dan polusi. Faktor tersebut dapat menjadi pemicu beragam masalah kesehatan di dalam tubuh, seperti ISPA, asma, bronkitis, dan bahkan kanker.
Penggunaan masker yang tepat dan benar tetap menjadi langkah perlindungan yang optimal bagi kesehatan masyarakat. Ini tidak hanya menghindari dampak negatif dari polusi yang berbahaya terhadap organ pernapasan, tetapi juga melindungi kulit wajah dari efek buruk akibat paparan polusi udara dan sinar matahari.
2. Penerapan pola hidup yang sehat
Pola hidup sehat merupakan langkah yang wajib kamu terapkan, terkhusus dalam kondisi yang terjadi saat ini. Kamu bisa mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein yang sehat, dapat memberikan nutrisi penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C, vitamin D, zinc, dan nutrisi lainnya dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi penyebab ISPA.
Selain itu, luangkan waktu untuk tetap melakukan aktivitas fisik secara rutin seperti berolahraga. Kamu bisa melakukannya di dalam ruangan. Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk sistem pernapasan. Aktivitas fisik yang cukup dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat paru-paru, dan memperbaiki kapasitas pernapasan. Jangan lupa untuk selalu minum air putih yang cukup, ya!
3. Hadirkan tanaman hidup atau air purifier di dalam ruangan
Faktanya, tanaman memang memiliki segudang manfaat untuk keberlangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah membersihkan udara dari polutan dan menghasilkan oksigen yang akan dihirup saat bernapas. Apalagi saat ini sudah banyak tanaman hias yang tidak hanya berfungsi sebagai penambak akses ‘estetik’ pada ruangan, tetapi juga sebagai penjernih udara alami. Kamu bisa menghadirkan bunga lily, bambu palm, atau tanaman suji untuk menangkal kualitas udara yang buruk.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan air purifier di dalam ruangan. Air purifier adalah teknologi untuk membersihkan udara dalam sebuah ruangan. Air purifier dilengkapi dengan filter penyaring udara yang dapat mengubah udara kotor menjadi bersih. Air purifier juga dapat menghilangkan bau, menghilangkan gas kimia berbahaya di udara serta meredakan gejala penyakit pernapasan. Dalam kondisi saat ini, lebih baik mencegah kan?
Kualitas udara Jakarta memang saat ini menjadi masalah serius dan perlu untuk segera ditindaklanjuti. Tapi, akan lebih baik jika kita mencegah resiko terburuknya secara mandiri dan bisa dimulai dari langkah sederhana sehari-harinya. Jaga kesehatan and stay safe, everyone!