Awal tahun kabar membanggakan datang kembali! Universitas Bakrie kembali kukuhkan Guru Besar dari Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan dalam Bidang Ilmu Kimia dan Biokimia Pangan, Profesor Ardiansyah, S.TP., M.Si., Ph.D. pada 18 Januari 2024. Acara ini diselenggarakan di Ruang Jawa dan Bali Universitas Bakrie dan dihadiri oleh tamu undangan.

 Sambutan Dibuka oleh Rektor Universitas Bakrie 

Tamu undangan hadir dari berbagai pihak. Ibu Ratna Indira Nirwan Bakrie selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bakrie; Ibu Prita Ekasari, S.T., M.Si mewakili LLDIKTI Wilayah III; dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Bakrie serta kolega Prof. Ardi lainnya seperti: Prof. Ir. M. Aman Wirakartakusumah, M.Sc., Ph.D selaku Rektor IPMI IBS; Prof. Hitoshi Shirakawa selaku Profesor of Laboratory of Nutrition, Tohoku University; Bapak Ir. Adhi S. Lukman selaku Ketua Umum GAPMMI; dan Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto, M.Agr.Sc., IPU Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University turut menghadiri acara penting ini.

Acara berlangsung dengan khidmat dan dibuka oleh sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh Rektor Universitas Bakrie, Prof. Sofia W Alisjahbana yang memberikan apresiasi besar kepada Prof. Ardi atas prestasi tinggi yang telah diraihnya. Prof. Sofia W Alisjahbana juga menyampaikan bahwa Prof. Ardi telah memberikan kontribusi besar melalui karya ilmiahnya di bidang Ilmu Kimia dan Biokimia Pangan, khususnya pada penelitiannya yang terfokus di bekatul. 

Orasi Ilmiah: Bekatul (Rice Bran) sebagai Pilar Pangan Fungsional dan Nutrasetikal

Prof. Ardi menyampaikan Orasi Ilmiah yang berjudul “Bekatul (Rice Bran) sebagai Pilar Pangan Fungsional dan Nutrasetikal”. Beras menjadi salah satu serealia yang paling populer dan banyak dikonsumsi serta menjadi makanan pokok di lebih dari 50% populasi dunia. Disebutkan menurut The Economist, 90% di antaranya adalah penduduk Asia, dengan tiga negara pengkonsumsi beras terbesar adalah China, India, dan Indonesia. 

Pada proses penggilingan padi menjadi beras, dihasilkan lah produk samping berupa lapisan beras pecah kulit yang disebut dengan bekatul. Prof. Ardi juga menyoroti manfaat kesehatan yang didapatkan dari bekatul. Di dalam bekatul terdapat kandungan istimewa, seperti protein, mineral, karbohidrat, vitamin, PUFA, dan berbagai senyawa bioaktif. 

Namun pada saat ini pemanfaatan bekatul sebagai produk pangan di Indonesia masih sangat terbatas. Dalam hal ini, peran pemerintah diperlukan khususnya dalam membuat panduan pengujian agar pengembangan  bekatul di Indonesia dapat maksimal. 

Setelah sambutan-sambutan dan orasi ilmiah selesai disampaikan, tak lupa acara ditutup dengan berdoa bersama. Semoga prestasi besar Prof. Ardi ini khususnya pada bekatul dapat bermanfaat bagi masyarakat luas Indonesia.