Dua mahasiswa Ilmu Politik Universitas Bakrie telah menyelesaikan perkuliahan mereka selama satu semester di luar negeri melalui Indonesian International Student Mobility Award atau IISMA 2023. Penasaran bagaimana cerita mereka selama menjadi awardee IISMA 2023 di Inggris dan Italia?
Yuk, baca kisah mereka selengkapnya!
Kenalan dengan Fakhri dan Arikah, Awardee IISMA 2023 dari Universitas Bakrie
Fakhri dan Arikah Fahryya sama-sama merupakan mahasiswa Ilmu Politik Universitas Bakrie yang memiliki konsentrasi Hubungan Internasional. Keduanya pun sama-sama aktif dan tergabung ke dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Bakrie “English Debating Society”. Fakhri menghabiskan satu semester di University of Sussex, United Kingdom dan Arikah merasakan pengalamannya berkuliah di Sapienza University of Rome, Italy.
Metode Pembelajaran yang Tidak Seperti di Indonesia
Di sesi bincang-bincang “Maroon Ask Episode Serba-serbi Awardee IISMA” kami banyak mendapatkan cerita yang menarik dari keduanya. Berkuliah di luar negeri yang jauh dari Indonesia tentu menghadirkan banyak perbedaan. Tak terkecuali dari metode pembelajarannya.
Arikah menceritakan bahwa sistem pembelajaran yang ada di Italia cukup fleksibel. Ada namanya sistem non attending, di mana mahasiswa diberikan kebebasan untuk tidak mengikuti kelas namun tetap mendapatkan materi-materi perkuliahan dan tetap berkesempatan mengikuti ujian di akhir semester. Dengan catatan mahasiswa yang mengikuti sistem ini mereka harus lebih aktif lagi karena mereka diharuskan belajar mandiri, kerja kelompok, hingga presentasi. Arikah juga menambahkan di Sapienza juga memiliki sistem yang namanya seat in di mana mahasiswa diberi kebebasan mengikuti kelas apa yang mereka mau sebelum menentukan kelas yang akan diambil.
Fakhri juga bercerita bahwa di University of Sussex pun juga memiliki sistem seat in tersebut. “Aku merasa itu seru bgt. Kadang kita nggak akan tahu kelas itu gimana dari judulnya aja. Ini menarik, karena kita bisa tahu materi apa aja yang akan diajarkan selama satu semester, sampai ke tugas-tugasnya” jelas Fakhri.
Kendati demikian, Fakhri dan Arikah sama-sama setuju dengan fleksibilitas yang mereka dapatkan membuat mereka harus belajar ekstra. Ditambah sistem penilaian di luar negeri yang lebih tinggi dibandingkan di negara asal. Namun mereka juga menambahkan walaupun begitu, sebagai mahasiswa mereka sangat senang, karena bagi dosen di sana tidak ada pertanyaan dan pernyataan yang salah. Dosen dan mahasiswa sama-sama berbagi belajar dan insight dari pendapat individu.
Culture Shock Apa yang Dirasakan?
Culture shock yang dirasakan Fakhri masih berhubungan dengan sistem pembelajaran yang ada. Ia bercerita karena banyaknya student international yang ada di University of Sussex membuat atmosfir belajar yang ada sangatlah kompetitif. Ketika masuk ke dalam kelas semua teman-temannya harus mandiri membaca satu atau dua buku dan siap dengan materi yang akan diajarkan pada hari itu. “Aku sempat struggle tapi lama-kelamaan jadi biasa juga” tambah Fakhri.
Momen yang Paling Berkesan Menjadi Awardee IISMA 2023
Arikah punya momen berkesan saat ia dan teman-temannya memperkenalkan tradisi dan kebudayaan Indonesia kepada audiens internasional, seperti staf kampus, international student, hingga masyarakat setempat. Ia menambahkan feedback dari audiens sangat positif. “Ternyata orang-orang Indonesia sangat ramah ya” tutup Arikah.
Butuh Tekad yang Kuat dan Coba Aja!
Di akhir sesi interview kami, Fakhri menceritakan memang proses persiapan menjadi awardee IISMA memanglah tidak mudah. Namun diperlukan tekad yang kuat agar bisa lolos melewatinya. Arikah pun menambahkan untuk coba setiap kesempatan yang ada. Persiapkan semua berkas-berkas dan diri sendiri jauh sebelum pendaftaran.
Yaps! Itulah cerita menarik dari Fakhri dan Arikah, awardee IISMA 2023 dari Universitas Bakrie. Sebagai kampus ramah prestasi, akan banyak dukungan dan bantuan dari kampus bagi mereka yang bercita-cita mengikuti student mobility di luar negeri! So daftarkan dirimu di Universitas Bakrie dan persiapkan dirimu sekarang!