Aditya memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik dengan kekhususan Perbandingan Politik dari Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia pada tahun 2006. Skripsinya menganalisa Diskursus War On Terrorism di Amerika Serikat Pasca Peristiwa 9/11. Pada tahun 2008, Aditya melanjutkan studi pascasarjana dalam bidang Peace and Conflict Studies di School of International Relations, University of St Andrews, Inggris dengan dukungan Beasiswa OSI FCO Chevening Award dan meraih gelar M.Litt dengan tesis berjudul Culture and Security Sector Reform in Post Conflict Peacebuilding: A Case of Timor Leste. Dalam Pemilihan Umum tahun 2004 yang menggunakan sistem pemilu langsung, Aditya dipercaya oleh Konsorsium Data Entry dan Penghitungan Suara Online Komisi Pemilihan Umum Pusat sebagai koordinator data entry dan penghitungan suara untuk wilayah DKI Jakarta. Kemudian, sejak tahun 2006 dia terlibat aktif sebagai staf pengajar tidak tetap di Universitas Indonesia, mata kuliah yang diampunya adalah Politik Timur Tengah dan Afrika serta Politik Amerika Serikat dan Kanada. Sepanjang tahun 2006 hingga 2008, ia juga bekerja sebagai koordinator riset pada LESPERSSI (Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia), sebuah NGO yg fokus pada isu-isu reformasi pertahanan dan keamanan. Beberapa tulisannya yang pernah dipublikasikan antara lain National Defense Doctrine and The Needs of Reserve Component dalam buku Total Defense and Military Conscript in Indonesia yang diterbitkan LESPERSSI dan DCAF (Democratic Control of Armed Forces) pada tahun 2008 dan The Involvement of Defence Personnel and Assets in Economic Activities dalam buku Building Integrity and Reducing Corruption in Defence yang diterbitkan oleh NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan DCAF pada tahun 2010. Aditya juga pernah terlibat sebagai peneliti dalam proyek penelitian persepsi perwira TNI dalam Kerjasama Militer Indonesia dengan Negara Lain yang diselenggarakan oleh LESPERSSI dan Kedutaan Besar Australia di Jakarta pada tahun 2010. Pada Januari hingga Maret 2011, Aditya berpartisipasi dalam The Primary Course, Asian Human Resources Development for Peacebuilding, yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Jepang di Tokyo dan Hiroshima. Sebelum bergabung dengan Universitas Bakrie, Aditya pernah bekerja sebagai staf ahli pada pimpinan Komisi 1 DPR RI yang menangani isu pertahanan, intelijen, hubungan luar negeri dan teknologi informasi sejak tahun 2009 hingga 2011. Beberapa isu yang menjadi ketertarikannya adalah pemikiran politik kontemporer, politik pertahanan dan keamanan negara, nasionalisme dan resolusi konflik, serta relasi antara teknologi, media dan politik.