Kolaborasi konten Universitas Bakrie dengan RevoU
Topik pembicaraan gaji merupakan salah satu hal yang pasti saat proses interview.
Tapi masih banyak yang merasa kurang nyaman dan “tidak enak” saat ditanyakan berapa ekspektasi gaji atau berapa gaji yang mereka akan dapatkan saat proses ini. Padahal, negosiasi gaji merupakan salah satu jurus jitu untuk bisa mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Pada dasarnya, negosiasi gaji adalah proses untuk menemukan titik temu antara apa yang kamu harapkan dengan apa yang perusahaan bisa sediakan. Tujuan akhirnya adalah untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan untuk kedua belah pihak. Berikut beberapa tips sukses negosiasi gaji bagi fresh graduate:
1. Lakukan Riset
Riset dasar patut dilakukan sebelum interview untuk mengetahui lebih detil tentang perusahaan dan kultur karyawannya, peran dan tanggung jawab posisi, dan juga kisaran gaji yang mereka biasa tawarkan. Tapi selain itu, yang lebih penting adalah riset untuk mencari tau nilai pasar gaji posisi yang ingin kamu lamarkan.
Riset nilai pasar gaji berfungsi untuk menetapkan kisaran gaji saat bernegosiasi dengan perusahaan. Informasi nilai pasar gaji bisa mudah ditemukan di beberapa sumber seperti situs online lowongan pekerjaan atau survei gaji online. Tapi jangan lupa untuk riset juga tentang UMR, UMP, dan UMK daerah perusahaan tersebut berdomisili.
2. Ketahui dan Tunjukan Kemampuan & Value Dirimu
Saat negosiasi gaji, kamu harus tau apa yang bisa kamu kontribusikan ke perusahaan seperti kemampuan, pencapaian, pengalaman, dan kompetensi. Selain itu, jangan lupa evaluasi diri untuk membantu melihat apakah ada nilai tambah dari sisi pengalaman atau keterampilan yang lebih menguntungkan perusahaan dibandingkan dengan kandidat lain. Coba refleksikan pengalaman berorganisasi, lomba, atau aktifitas kampus yang bisa memperlihatkan kemampuanmu dalam bekerja.
Saat sesi interview, jangan lupa untuk menunjukan dan menceritakan pengalaman dan keterampilan secara rinci dan terukur. Kondisi ini bisa menjadi landasan kuat untuk menegosiasikan gaji sehingga perusahaan tidak ragu untuk memberikan apresiasi lebih.
3. Hitung Biaya Terkait Pekerjaan
Alasan utama untuk menegosiasikan gaji beragam, tapi terkadang suka lupa menghitung berapa besar biaya yang harus kamu keluarkan untuk pekerjaan itu. Biaya seperti transportasi, internet, makan, akomodasi (Kalau harus ditempatkan diluar kota), dan mungkin kursus tambahan untuk meningkatkan keterampilan. Semuanya harus diperhitungkan untuk menunjang performa kerja.
4. Hindari Mengutarakan Angka Gaji Sebelum Ditanya
Saat interview, hindari untuk mengutarakan angka gaji yang diinginkan terlalu cepat. Dengarkan informasi dan penjelasan user atau HRD terlebih dahulu, tunggu sampai topik pembicaraan gaji dibicarakan dan ditanyakan pertanyaan, “Berapa gaji yang anda harapkan?” Hindari untuk menjadi serba tau dan selalu bersikap jujur tentang kondisi dan utarakan apa yang kamu ketahui.
5. Pilih Kisaran Gaji Tertinggi
Saat diskusi mengenai gaji, biasanya HRD menawarkan gaji dalam bentuk kisaran, contoh Rp 5,000,000 - Rp 7,000,000. Terlihat bahwa ada kisaran yang rendah dan ada yang tinggi, tumbuhkan mindset untuk pilih kisaran gaji tertinggi. Kenapa pilih tawaran yang rendah kalau ada yang lebih tinggi?
Tapi ada juga situasi dimana kisaran gaji rendah maupun tinggi, tetap terlalu rendah untuk standar kamu. Ini adalah situasi yang tepat untuk menggunakan ilmu negosiasimu. Utarakan dengan sopan atau bertanya, “Apakah ada peluang untuk negosiasi gaji?”, lalu jelaskan kisaran gaji yang kamu harapkan beserta alasannya. Mungkin kamu akan merasa ragu atau tidak enak, namun proses ini sebenarnya cukup lazim dalam negosiasi gaji.
Contoh gaji yang ditawarkan Rp 4,500,000 - Rp 6,000,000, cobalah negosiasi menjadi kisaran Rp 5,500,000 - Rp 7,500,000. Kemungkinan terburuk, kamu akan mendapatkan tawaran terendah di angka Rp 5,500,000.
6. Hindari Menerima Penawaran Gaji Pertama
Diskusi tentang gaji memang terasa tidak nyaman dan terkadang menjadi topik yang sensitif untuk diutarakan, jadi banyak yang menyetujui penawaran gaji pertama untuk menghindari perasaan-perasaan tersebut atau berfikir bahwa itu adalah penawaran yang paling tinggi.
Saat mendapatkan tawaran gaji dari perusahaan, lebih baik untuk berfikir lebih dahulu sebelum menyetujui penawarannya. Tanyakan ke keluarga, teman, dan juga cek ulang riset terhadap nilai gaji pasaran apakah yang ditawarkan sudah sesuai dengan kebutuhan? Dan merefleksikan apresiasi yang cukup untuk keahlian profesi dan pengalaman?
7. Tanyakan Manfaat Lain Selain Gaji
Selain menegosiasi gaji, jangan lupa untuk tanyakan manfaat dan fasilitas lain yang disediakan oleh perusahaan seperti asuransi kesehatan perusahaan swasta, waktu cuti, uang lembur, THR, BPJS Kesehatan, dan BPJS Ketenagakerjaan, dan lainnya. Bila memang saat negosiasi ditawarkan gaji dengan kisaran yang lebih rendah, coba lihat dari sisi benefit lainnya yang mungkin lebih banyak dan berkualitas dari perusahaan lain.
8. Percaya Diri
Selain dari riset dan taktik bernegosiasi gaji, cara kamu membawa diri, attitude, dan kepercayaan diri juga mempengaruhi pertimbangan perekrut. Karena ini adalah suatu hal yang kamu minta, kamu juga harus yakin dengan segala skill, pengalaman, dan ilmu yang akan kamu kontribusikan ke perusahaan. Sampaikan dengan percaya diri bahwa kamu layak mendapatkannya dan tidak lupa siapkan alasan penunjang yang jelas beserta buktinya. Tapi jangan sampai terlewat percaya diri sampai terlihat angkuh ya!
9. Gaji yang Lebih Besar Datang Dengan Ekspektasi yang Lebih Tinggi
Untuk langkah terakhir, pastikan bahwa kamu benar-benar yakin dengan tawaran negosiasi saat interview karena gaji yang lebih besar datang dengan ekspektasi yang lebih tinggi. Jangan bingung dan kaget bila nanti diberikan tanggung jawab lebih atau projek yang lebih sulit.
Buktikan dengan kemampuanmu dan tepati janji sesuai apa yang sudah dijanjikan, maka dari itu, salah satu hal yang paling penting saat negosiasi gaji selain percaya diri adalah untuk jujur dan berterus terang dengan kemampuan diri sendiri. Bila ternyata belum, fokuskan diri untuk menambah skill dan meningkatkatkan kemampuan diri.
Berikut beberapa strategi negosiasi gaji untuk fresh graduate. Dimulai dengan melakukan riset, tunjukan kemampuan dan keahlian, diikuti dengan menghitung biaya terkait pekerjaan, hindari mengutarakan angka gaji sebelum ditanya, pilih kisaran gaji tertinggi, hindari menerima penawaran gaji pertama, diikuti dengan menanyakan manfaat lain selain gaji, percaya diri, dan terakhir mempersiapkan diri terhadap ekspektasi kerja dari gaji yang lebih tinggi.
Dari seluruh strategi di atas, jangan lupa untuk melakukannya dengan sopan dan percaya diri. Selamat mencoba!
Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi RevoU bersama Universitas Bakrie, kampus modern dengan world class quality education, yang memungkinkan para lulusannya siap terjun langsung ke dunia industri.
Yuk cari tahu informasi selengkapnya di Instagram @ubakriekampus atau kunjungi laman https://www.bakrie.ac.id/