LinkedIn mendeskripsikan dirinya sebagai platform jaringan networking profesional terbesar di internet. Pengguna internet memanfaatkan media sosial ini untuk mencantumkan resume, mencari pekerjaan, bahkan memperluas networking profesional.

Di artikel ini, kita akan membahas tentang salah satu bagian penting dari LinkedIn yaitu headline! Mulai dari tutorial, contoh, sampai optimasi yang bisa dilakukan agar mempermudah proses pencarian kerja.

Apa itu Headline?

Headline LinkedIn adalah teks yang berada di profil bagian atas dimana pengguna dapat mendeskripsikan diri dalam 120 karakter (maksimal).

Headline merupakan salah satu bagian pertama yang akan dilihat orang dari keseluruhan profilmu. Selain di profil, teks headline juga akan muncul di berbagai tempat seperti:

  • Posting feed
  • Rekomendasi Koneksi
  • Hasil Search Box

Maka, menulis deskripsi yang tepat di headline LinkedIn menjadi penting agar memberikan kesan positif yang dapat membuka peluang agar orang menjadi tertarik mempelajari tentang profilmu dan akhirnya ingin terkoneksi.

Misalkan, ketika rekruter ingin mencari kandidat maka mereka akan mencari di LinkedIn search dan menghubungi profil dengan headline yang tepat.

Cara Mengganti Headline LinkedIn

Secara default, LinkedIn mengisi headline dengan jabatan pekerjaan saat ini yang tertera di bagian pengalaman. Namun, sangat mungkin bahkan sangat disarankan untuk kamu mengubahnya!

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengganti teks headline LinkedIn:

  1. Klik ikon ‘Saya’ di bagian atas halaman utama LinkedIn
  2. Klik ‘Lihat Profil’
  3. Klik ikon ‘Edit’ di kanan bawah foto cover (gambar pensil)
  4. Di pop-up ‘Edit Intro’, tuliskan teks di bagian kotak headline
  5. Klik ‘Simpan’

Apa yang Harus Dijelaskan di Headline?

Kamu sudah tahu kenapa headline LinkedIn penting dan bagaimana cara menggantinya. Sekarang, apa yang harus dituliskan di bagian headline?

1. Deskripsi Diri Secara Profesional dalam 1 Baris

Headline di LinkedIn tidak berfungsi seperti status, jadi menuliskan status kata-kata motivasi seperti “Setiap hari adalah anugerah” atau kegiatan yang sedang dilakukan seperti “Di Bali untuk liburan” bukanlah ide yang baik dan tidak akan mendorong sang pembaca untuk mengambil action!

Apakah kamu pernah mendapatkan pertanyaan ‘coba deskripsikan diri kamu dalam 3 kata’ dalam wawancara?

Jika iya, ini adalah konsep yang kurang lebih sama dalam menuliskan diri di bagian headline. Jika kehidupan profesionalmu harus dituliskan dalam satu baris, kata-kata apa yang akan merepresentasikan dirimu dengan sesuai?

2. Jabatan Pekerjaan/Jurusan dan Hard Skill

Dilansir dari Jobscan, 2 hal utama yang bisa diletakkan di Headline LinkedIn adalah jabatan pekerjaan (Atau jurusan bagi pelajar) dan keterampilan teknis (hardskill).

Mari kita lihat contoh headline LinkedIn berikut ini:

  • Hal paling mudah yang bisa kamu jelaskan adalah status pekerjaan sekarang dan nama perusahaan/institusi.
  • Jika kamu masih menempuh pendidikan, kamu juga bisa menuliskannya siswa jurusan/bidang spesialisasi dan institusi pendidikannya. 
  • Selain itu, kamu bisa menambahkan spesialisasi atau keterampilan hardskill yang dimiliki.

3. Sertifikasi

Perlu diingat bahwa keterampilan yang dituliskan di headline harus dielaborasi dan dijelaskan dengan lebih detail di bagian experience ataupun bagian lain di profil kita juga, lho!

Supaya pernyataan itu tervalidasi saat orang mencari informasi lebih lanjut tentang diri kita. Agar lebih meyakinkan, kamu juga bisa menyebutkan sertifikasi yang dimiliki

4. Pengalaman & Tempat Kerja

Jika kamu memiliki banyak pengalaman dan hal yang ingin ditunjukkan, tentu saja kamu bisa menuliskannya.

Satu baris bukan berarti terbatas pada satu poin saja. Bahkan, manfaatkan 120 karakter yang diberikan oleh LinkedIn dengan maksimal!

Selain menuliskan pekerjaan sekarang, kamu juga menambahkan keyword spesialisasi lain di bidang yang sama, bahkan menyebutkan perusahaan tempat kamu pernah bekerja (jika memberikan nilai tambah).

Bahkan jika kamu sudah bekerja full time pun, menuliskan headline yang tepat tidak menutup kemungkinan untuk kamu berkolaborasi di proyek sesuai bidang yang kamu kuasai.

Tips: Gunakan tanda ‘|’ agar headline rapi dan dapat terbaca dengan baik.

Optimasi Headline LinkedIn untuk Pencarian Kerja atau Magang

“Jika kamu ingin akun LinkedIn menjadi jalan untuk orang menemukanmu, kamu sebaiknya memberi perhatian kepada keywords — kata-kata yang dicari orang di LinkedIn dan muncul di search engine” 

- LinkedIn Help Center (2017) via Jobscan

Secara teknis, headline LinkedIn adalah kombinasi SEO keywords dan copywriting yang menarik.

Kamu ingin profilmu ditemukan melalui keyword yang tepat, tapi ingat bahwa headline juga perlu menarik dan menunjukkan personality agar berbeda dengan yang lain.

Selain menjadi media sosial yang digunakan untuk mencari pekerjaan, sebaliknya LinkedIn juga platform yang umum digunakan oleh rekruter untuk mencari calon pekerja.

Maka, ketika melakukan riset LinkedIn SEO keyword dalam rangka pencarian kerja, kita harus memposisikan diri kita sebagai hiring manager untuk memiliki gambaran atas proses yang dilalui.

Terinspirasi dari Search Engine Land, berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan dalam riset keywords:

1. Gunakan Search Box LinkedIn

Ketik beberapa opsi job title yang kamu inginkan di search box LinkedIn.

Jika kamu belum memiliki gambaran yang detail, kamu bisa menulis pekerjaan dengan keyword yang paling singkat dan umum misalkan ‘Digital Marketing’ atau ‘SEO’. Lalu pilih filter in jobs.

2. Pelajari Hasil Pencarian

Kamu akan melihat berbagai lowongan pekerjaan seperti “Branding Executive”, “Business Development Executive”, atau “Social Media Intern”.

Kamu bisa membaca contoh job description dari daftar hasil lowongan tersebut dan pilihlah beberapa yang paling sesuai dengan dirimu dan kapabilitas yang kamu miliki.

3. Perhatikan Search Volume

Jika ada beberapa pilihan, maka yang menjadi pertimbangan berikutnya adalah search volume. Misalkan kamu ingin bekerja sebagai “Digital Marketing”, namun tidak tahu ekor dari job title tersebut.

Maka, bandingkan beberapa pilihan seperti “Digital Marketing Executive”, “Digital Marketing Specialist”, “Digital Marketing Strategist” dan lain sebagainya yang kamu temukan di pencarian sebelumnya.

Pilihlah job title dengan angka jumlah pencarian yang paling tinggi agar LinkedIn profilmu terdeteksi dalam pencarian tersebut.

4. Tambahkan Keyword ke Profilmu

Tuliskan keyword yang sudah kamu tentukan di headline dan bagian lain dari profilmu. Harapannya adalah profil kamu akan muncul ketika rekruter mencari keyword ini. Namun, ingat bahwa pada akhirnya rekruter yang membaca profilmu adalah manusia.

Temukan keseimbangan antara mengikutsertakan keyword dan menunjukkan gaya tulis yang menarik yang membedakan kamu dengan kandidat lain (lihat kembali contoh diatas).

Tips: Selain job title, lokasi juga menjadi salah satu aspek yang perlu disesuaikan. Jika kamu ingin bekerja di Bali, maka pasang lokasi di Bali (meskipun kamu belum berada di sana).

Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi RevoU bersama Universitas Bakrie, kampus ramah prestasi dengan World Class Quality Education, yang memungkinkan para lulusannya siap terjun langsung ke dunia industri. 

 

Yuk cari tahu informasi selengkapnya di Instagram @ubakriekampus atau kunjungi laman https://www.bakrie.ac.id/