Saat ini perkembangan media sosial menghadirkan beragam profesi baru. Media sosial memiliki kenaikan yang sangat pesat yang mengakibatkan arus konten berputar semakin cepat. Katadata.co.id menyebutkan bahwa nilai pasar industri Content Creator di Indonesia saat ini estimasinya dapat menyentuh angka 7 triliun rupiah. Secara tidak langsung data ini membuktikan bahwa Content Creator menjadi profesi dengan peminat terbanyak.
Content Creator itu Apa sih?
Content Creator adalah profesi dengan tugas utama membuat konten dan memberikan informasi dengan nilai tertentu seperti edukasi maupun hiburan di media digital. Content Creator bisa membuat konten di berbagai platform dengan jenis konten yang beragam pula bisa berupa foto, video, podcast, tulisan dan lain-lainnya.
Profesi Content Creator bisa menjadi pekerjaan tetap secara personal maupun dalam suatu perusahaan. Seorang content creator akan bertanggung jawab dari awal proses pembuatan konten. Mulai dari riset, mencari ide konten, membuat brief konten, membuat copywriting, shooting konten, menjadi talent, editing, promosi konten sampai membaca analytics konten.
Scope of Work Seorang Content Creator
1. Riset
Sebelum membuat konten, tentunya seorang content creator harus melakukan riset terhadap jenis konten yang akan dibuat. Riset tersebut harus disesuaikan dengan target audiens. Jika menjadi seorang Content Creator yang memegang sebuah brand, wajib hukumnya untuk memahami keseluruhan brand tersebut.
Selain itu, riset mengenai kompetitor juga dibutuhkan agar kamu dapat menyesuaikan konten yang akan dibuat. Pastikan kamu memiliki keunikan tersendiri yang dapat menjadi pembeda antar Content Creator lain. Dengan begitu, konten kamu bisa berkesempatan lebih mudah dikenal oleh audiens.
2. Planning Konten
Membuat rencana konsep konten menjadi tanggung jawab utama seorang Content Creator. Setelah mendapatkan jawaban dari hasil riset sebelumnya, di tahapan ini Content Creator harus memikirkan rencana konten kedepannya mulai dari content pillar, konsep dan ide konten, dan rencana output konten.
Planning konten sangat diperlukan agar rencana konten selalu terstruktur dan terarah dengan jelas. Dalam melakukan planning konten, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti originalitas konten, kesesuaian konten terhadap brand, dan lain-lain.
3. Eksekusi Konten
Tentu saja Content Creator juga harus melakukan eksekusi konten. Eksekusi konten bisa dilakukan secara individu maupun tim. Dalam proses ini dilakukan pembuatan konten secara langsung.
Misalnya, Content Creator ingin membuat konten short vertical video, maka harus menyiapkan alat yang dibutuhkan seperti handphone, mic, mencari latar konten lalu mulai melakukan shooting. Tidak jarang pula, seorang Content Creator akan tetap in-frame menjadi talent di waktu yang bersamaan. Multitasking sekali, ya?
4. Editing Konten
Setelah melakukan shooting konten, content creator akan lanjut melakukan pengeditan video. Biasanya, editing konten membutuhkan waktu yang cukup panjang karena pengeditan konten tentunya disesuaikan dengan konsep awal video, menyesuaikan dengan backsound lagu, sound effect, audio editing, visual editing, dan lain-lain.
Dalam tahapan ini juga diperlukan kemampuan attention to detail untuk mengecek beberapa hal seperti detail footage, warna konten, dan hal lainnya. Kemudian, setelah editing konten akan dihasilkan dan diupload sesuai dengan output yang telah direncanakan sejak awal.
Jika kamu memiliki ketertarikan untuk melakukan scope of work diatas, profesi content creator akan menjadi pilihan yang sangat tepat! Jika menjadi Content Creator, jangan lupa untuk tetap menjadi diri sendiri dan konsisten untuk menghasilkan konten yang berkualitas ya!