Hai! Pernahkah kamu membaca di sebuah berita kelangkaan sejumlah sembako akibat banyaknya pabrik yang tutup saat pandemi COVID-19? Atau pernahkah kamu membaca berita akibat perang antara Ukraina dan Rusia yang menghambat impor gandum ke Indonesia? Yaps, ini semua berkaitan dengan manajemen rantai pasokan atau istilah kerennya Supply Chain Management teman! Kira-kira apa itu supply chain management?
Manajemen rantai pasokan menjaga mekanisme penawaran dan permintaan (supply and demand) beroperasi dengan lancar, sehingga akses terhadap barang atau jasa terpenuhi. Manajemen rantai pasokan ini tidak hanya tentang barang dan jasa saja, tetapi juga tentang cara seseorang bekerja hingga menghibur diri sendiri. Sistem ini sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan fungsi masyarakat.
Nah, tapi tahukah kamu bahwa Supply Chain Management ini menjadi salah satu hal utama yang dipelajari di Program Studi Teknik Industri lho? Jika jawabannya belum. Yuk, kita cari tahu bersama secara lebih mendalam lewat tulisan ini teman.
Apa itu Supply Chain Management?
Supply Chain Management (SCM) atau manajemen rantai pemasok merupakan sebuah sistem integrasi antara fungsi maupun lintas organisasi dalam hal produksi dan mengantar produk ke pelanggan distribusi. Sistem ini fokus pada proses aliran barang atau jasa entah itu dari supplier, manufaktur, retailer hingga konsumen yang merupakan satu kesatuan yang saling terhubung, tanpa pembatas, dan berlangsung secara transparan.
Secara sederhana, konsep SCM adalah strategi terkait kegiatan produksi, shipping, dan distribusi produk (barang atau jasa) dari perusahaan sampai kepada pelanggannya. Konsep ini dilakukan untuk melihat pengelolaan seseorang atau tim dalam meningkatkan skala produktivitas, kualitas, dan efisiensi operasional dalam perusahaan tersebut.
Eittss, tapii… Supply Chain dan Supply Chain Management itu berbeda lho!
Supply Chain (SC) adalah jaringan antara perusahaan dan pemasok saja. Sementara, SCM adalah suatu rangkaian dari proses pengelolaan, pemasok, dan pelanggan. Sistem ini muncul sebagai fondasi yang mendukung pemenuhan kebutuhan konsumen sesuai bisnis. Sederhananya, SC tidak sekompleks SCM.
Perlu kita ketahui juga, rantai pasokan dalam bisnis tidak selalu sama. Versi paling dasarnya yakni mencakup perusahaan, pemasok, dan pelanggan dari perusahaan ini. Namun, tidak menutup kemungkinan skala cakupan yang lebih besar dapat terjadi untuk perusahaan yang lebih besar.
Komponen Dasar dari Supply Chain Management
Konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola dalam distribusi produk secara optimal. Pola ini berkaitan dengan jadwal produksi, aktivitas distribusi, dan logistik. Maka, dalam praktiknya SCM memiliki sejumlah komponen dalam pelaksanaannya. Komponen ini tidak hanya melibatkan manufaktur dan supplier, tetapi melibatkan banyak pihak termasuk retailer, wholesaler, produsen sampai konsumen. Komponen-komponennya, antara lain:
1. Plan
Kesuksesan SCM dapat direncanakan lewat proses penentuan strategi dan tujuan dari proses perumusan. Tentu saja untuk mencapai efisiensi serta efektifitas pada biaya dan kualitas produk.
2. Source
Dalam konteks ini, perusahaan wajib memilih supplier bahan baku terbaik. Sehingga, sangat perlu untuk dapat menetapkan harga yang masuk di pasar, mengelola pengiriman, pembayaran bahan hingga menjaga hubungan baik dengan supplier. Sebab, tanpa ini semua, bahan baku yang terbaik sekalipun akan terasa sia-sia, karena tidak bisa dimaksimalkan.
3. Make
Dapat dikatakan ini adalah fase yang sangat penting dalam keseluruhan proses SCM. Yaps, bagian manufacturing. Penting untuk melakukan penyusunan jadwal aktivitas yang dibutuhkan dalam proses produksi, uji coba, pengemasan hingga persiapan pengiriman produk yang bisa berupa barang dan jasa.
4. Deliver
Produk barang atau jasa yang sudah dihasilkan selanjutnya harus didistribusikan. Maka, penting juga untuk pengelolaan gudang penyimpanan, memilih distributor pengiriman (ekspedisi) hingga sistem pembayaran.
5. Return
Terakhir, selain mendapatkan return berupa uang atau balas jasa yang sifatnya sudah pasti akibat adanya pemenuhan kebutuhan konsumen. Penting juga untuk membuat jaringan yang fleksibel dan responsif atas produk kita, misalnya adalah layanan aduan, Focus Group Discussion, atau Gathering di sejumlah momentum. Sehingga, kita bisa mengetahui performa bisnis yang sudah dilakukan apakah sesuai dengan tujuan awal SCM yang ditetapkan.
Apa Manfaat dari Supply Chain Management?
1. Kepuasan konsumen
Prinsipnya adalah membuat konsumen tetap setia dengan kepuasan pelayanan yang diberikan perusahaan.
2. Tingkatkan pendapatan dan laba
Berkaitan dengan sebelumnya, semakin banyak pelanggan setia maka dampaknya akan meningkatkan pendapatan perusahaan tersebut juga. Sehingga, laba juga akan selaras meningkat
3. Menurunkan biaya
Yaps, seperti sudah dijelaskan sebelumnya, prinsip SCM adalah membuat jalannya proses produksi dan distribusi seefektif dan seefisien mungkin. Artinya, SCM jelas bermanfaat untuk mengurangi atau menekan biaya-biaya pada jalur produksi maupun distribusi. Namun, ini bukan berarti mengurangi kualitas produk seperti mengganti bahan baku menjadi yang kualitas yang bukan terbaik atau mengurangi hak para orang-orang yang ikut andil dalam produk ini seperti misalnya para pekerja
4. Perusahaan Semakin Besar
Tentu saja dengan mendapatkan keuntungan dari proses produksi dan distribusi, produknya semakin lama akan semakin besar. Ini merupakan manfaat jangka panjang dari penerapan SCM. Perusahaan yang dijalankan dengan sehat, nantinya akan maju dan berkembang dengan sendirinya.
Supply Chain Management juga menjadi salah satu hal yang akan diajarkan di Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie. Yupp, karena ini menjadi salah satu dari 5 pilar utama bidang keilmuan Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie, yakni: Sistem manufaktur; Perancangan sistem kerja dan ergonomi; Statistik dan pemodelan; Manajemen rantai pasok; Dan manajemen kualitas.
Dengan menjadi mahasiswa Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie, kamu bisa mempelajari lebih dalam tentang ilmu manajemen rantai pasok ini lewat dukungan dosen-dosen yang merupakan praktisi di bidangnya dan juga fasilitas laboratorium yang amat canggih. Yuk, kunjungi www.bakrie.ac.id untuk dapatkan informasi dan berita lebih lengkap seputar Prodi Teknik Industri Universitas Bakrie!