Dewasa kini, para rekruiter mencari employee dengan banyak pertimbangan. Baik aspek hardskill dan softskill juga jadi perhatian. GRIT menjadi salah satu poin plus bagi para employee. Yuk, kenalan lebih lanjut dengan GRIT beserta cara mengembangkannya pada diri sendiri!

Kolaborasi konten Universitas Bakrie bersama RevoU

Kenalan dengan Grit

Grit pertama kali dikenalkan oleh seorang psikolog dan penulis bernama Angela Duckworth di bukunya berjudul GRIT - The Power of Passion and Perseverance. Di dalamnya, Angela menjelaskan bahwa grit merupakan salah satu bagian dari kepribadian di level yang lebih tinggi dan salah satu faktor dalam menggapai kesuksesan. 

Sering kali kesuksesan dihubungkan dengan kecerdasan, bakat, dan keterampilan, tapi dari riset Angela, ada pendorong lain yang membedakan satu individu dengan lainnya yaitu dorongan dari kepribadian grit

Grit juga bisa dimengerti dalam bentuk kegigihan–Terlebih dari kerja keras, tapi juga usaha yang dikerjakan dalam jangka waktu yang lama untuk meraih suatu pencapaian atau kesuksesan. Karena itu, individu yang memiliki grit yang tinggi, tidak mudah bosan dan pantang menyerah di area yang mereka geluti. 

Untungnya, grit dapat dilatih dari diri kita sendiri maupun dari lingkungan. 

Cara Mengembangkan Grit 

Setelah kita tahu pengertiannya, mari kita ke bagian bagaimana cara mengembangkan GRIT pada diri sendiri. 

1. Mencari dan menemukan minat

Gali dalam diri sendiri untuk mencari hal-hal yang benar-benar kamu minati. Ini bukanlah proses yang mudah, mencari dan menemukan minat memerlukan waktu dan intensi yang jelas. Bukalah diri untuk mencari pengalaman baru dan refleksikan apa saja hal-hal yang disukai dan sebaliknya. 

Carilah sesuatu yang bisa dikembangkan dan dikerjakan dalam jangka panjang, karena minat yang sebenarnya akan berkembang seiring berjalannya waktu dan datang dari perpaduan usia, pengalaman hidup, dan dukungan dari orang sekitar. 

2. Deliberate practice

Praktik harus dilakukan secara sadar dan disengaja, atau lebih dikenal dengan sebutan deliberate practice. Deliberate practice, adalah cara latihan dan praktik yang para ahli lakukan untuk menguasai suatu bidang yang ditemukan oleh psikolog Anders Ericsson. 

Beliau menemukan bahwa para ahli melakukannya dengan cara mengidentifikasi skill yang perlu dikuasai dan melatihnya secara berulang-ulang, dilakukan dalam kurun waktu yang spesifik, dan melakukan refleksi dalam bentuk feedback yang berguna untuk memandu ke tahap selanjutnya. 

3. Menentukan tujuan hidup

Tujuan hidup membantu menjaga semangat dan arah tujuan ketika kegigihan mulai menurun. Individu yang memiliki grit yang tinggi, biasanya memiliki tujuan yang lebih besar dari dirinya sendiri dan ingin berkontribusi lebih untuk lingkungannya.  

4. Memupuk harapan

Harapan memberikan arah untuk terus berjuang dan bersikap positif saat perjalanan mulai banyak tantangan, dan juga memberikan kekuatan untuk terus maju. 

Referensi: Duckworth, Angela. 2016, Grit: The Power of Passion & Perseverance. 

Artikel di atas merupakan bentuk kolaborasi RevoU bersama Universitas Bakrie, kampus ramah prestasi dengan world class quality education, yang memungkinkan para lulusannya siap terjun langsung ke dunia industri. 

Yuk cari tahu informasi selengkapnya di Instagram @ubakriekampus atau kunjungi laman https://www.bakrie.ac.id/