Tanpa kita sadari di zaman modern saat ini, hampir semua kegiatan kita dilakukan secara online ya, kawan. Kegiatan-kegiatan yang dulunya hanya dapat dilakukan atau identik dengan bertemu langsung atau tatap muka kini dapat dilakukan dengan mudah dan cepat dengan bantuan teknologi dan internet. Namun, meski banyak menghadirkan kemudahan, nyatanya teknologi ini menghadirkan celah pula untuk orang-orang tidak bertanggung jawab yang melakukan kejahatan di dunia maya a.k.a cyber crime.
Banyak sekali tindak cyber crime. Kamu pasti pernah dong mendengar atau bahkan menjadi korban hacking media sosial pribadi. Itu juga sudah termasuk bagian dari cyber crime, lho. Nah, lewat artikel ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang cyber crime ini. So, Let’s Go!
Apa itu Cyber Crime?
Cyber crime atau kejahatan yang dilakukan di dunia maya merupakan tindak kejahatan yang dilakukan berbasis pada komputer dan jaringan. Mengapa demikian? Komputer dan jaringan adalah alat utama untuk melakukan kejahatan ini, bukan lagi soal senjata dan kekuatan fisik layaknya maling atau jambret. Namun, di sisi lain komputer dan jaringan pula yang dijadikan target dari kejahatan ini.
Apa saja yang termasuk cyber crime?
1. Phishing
Phishing adalah tindak kejahatan dunia maya dalam bentuk penipuan dengan tujuan mencuri akun dari korban. Biasanya, melalui email atau pesan di media sosial, seperti pesan Facebook, Instagram, twitter, dan lain sebagainya.
2. Penipuan OTP
OTP (On Time Password) adalah kode rahasia elektronik yang dikirimkan khusus kepada penggunanya. Penipuan OTP adalah tindak kejahatan yang dilakukan dengan mencuri kode rahasia elektronik tersebut dengan menyamar menjadi pihak dari suatu aplikasi agar korban dapat mempercayainya dan memberikan kode OTP kepada pelaku.
3. Cyber terrorism
Cyber terrorism atau terorisme siber merupakan tindak kejahatan di dunia maya tertinggi yang sifatnya merugikan negara, bahkan tidak jarang dalam beberapa kasus mengancam keselamatan warga negara dan pemangku kepentingan pemerintahan.
Metode-metode cyber crime, antara lain:
Beberapa metode cyber crime yang umum untuk dilakukan para pelaku, antara lain:
1. Password cracker
Metode yang pertama adalah password cracker atau mencuri kata sandi dari akun orang lain dengan mengenkripsi kata sandi lewat bantuan program yang sekaligus dapat menonaktifkan proteksi keamanan.
2. DDoS (Distributed Denial of Service Attacks)
Metode kedua adalah dengan DDoS, yaitu serangan yang dilakukan pada server komputer atau jaringan dari korban dengan tujuan untuk menguras sumber daya yang ada pada server komputer atau jaringan hingga tidak dapat berfungsi seperti sedia kala kembali.
3. Malware
Metode lainnya adalah dengan mengirimkan malware yang tujuannya untuk merusak atau menghancurkan data di server komputer atau jaringan korban, seperti: virus, worm, trojan, spyware, ransomware, adware, dan lainnya.
Baca Juga: Kenalan dengan Jenis-jenis Malware yang Ada di Dunia Maya
Kenapa Harus Menghindari Cyber Crime?
1. Pencurian Data
Alasan pertama tentunya adalah data yang dapat dicuri. Data-data penting perusahaan seperti laporan kepemilikan, hak paten produk, laporan keuangan, atau data-data lainnya dapat dicuri dan disalahgunakan.
Selain data-data penting perusahaan, data dari pegawai dan konsumen juga dapat dicuri baik itu data-data umum seperti nama lengkap, alamat, nomor kartu, bahkan hingga nomor telepon. Hilangnya data-data tersebut dapat disalahgunakan untuk menyebabkan kerugian finansial maupun non-finansial.
2. Rusaknya Reputasi
Alasan berikutnya adalah rusaknya reputasi perusahaan maupun pribadi. Bagi perusahaan, ada kemungkinan kehilangan kepercayaan dari konsumen bahkan masuk ke jalur hukum. Hal itu jelas akan menimbulkan kerugian finansial dan juga yang paling parah hilangnya kepercayaan konsumen. Bagi pribadi, jelas akan membuat nama baik kamu tercoreng dan kehilangan banyak kerugian yang sifatnya melekat pada materil ataupun tidak.
5 Cara Menghindari Cyber Crime
1. Bikin password yang unik
Gunakan password kuat dan unik dengan terdiri dari kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus. Banyak orang berpandangan, password harus mudah diingat dan pendek saja. Kamu harus mulai meninggalkan kebiasaan ini dan mulai memperhatikan kekuatan password yang kamu buat.
2. Penting! Lakukan Otentikasi Dua Faktor
Setelah kamu membuat password yang kuat. Lakukan juga otentikasi dua faktor yang sangat berfungsi untuk mekanisme pemeriksaan ulang kredensial masuk untuk memastikan bahwa pemilik akun sesungguhnya.
3. Ganti password berkala
Selanjutnya, kamu juga dianjurkan untuk melakukan penggantian password secara berkala setiap 30, 60, atau 90 hari. Hal ini juga tergantung seberapa kuat password yang dibuat sebelumnya dan sesering apa kita membuka akun tersebut.
4. Pasang antivirus terpercaya
Antivirus memberi perlindungan untuk dapat mendeteksi, menghapus, dan mengingat jenis virus sehingga dapat mencegahnya di masa mendatang. Namun, tidak kalah penting, kamu juga harus memastikan antivirus yang kamu beli berlisensi dan jangan lupa untuk selalu di-update agar proteksi terbaik.
5. Jangan download sembarangan!
Selanjutnya, hindari mengunduh software atau aplikasi bajakan serta membuka dokumen/lampiran dari sumber yang tidak terjamin keamanannya. Cara ini adalah cara klasik dengan menyisipkan malware sehingga dapat merusak kesehatan komputer dan jaringan yang kamu miliki.
Itulah penjelasan lengkap mengenai cyber crime. Mulai dari pengertian, metode, hingga cara menghindari cyber crime kini sudah kamu ketahui. Cari tahu seputar tips n trick lainnya di https://bakrie.ac.id/articles!