Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membawa perubahan dalam hampir seluruh aspek kehidupan. Masyarakat yang dulunya bebas melakukan aktivitas menjadi memiliki batas gerak. Mobilitas yang sebelumnya lebih bebas kini menjadi terbatas. Aktivitas yang dilakukan secara langsung akhirnya dilakukan secara online. Hal tersebut secara tidak langsung mengubah perilaku masyarakat, termasuk dalam perannya sebagai konsumen. Perubahan perilaku konsumen ini tidak hanya berdampak pada barang yang dibeli, tetapi juga dalam proses mencari barang, memesan dan mengambil keputusan pembelian.
3 Aspek Perubahan Perilaku Konsumen
1. Belanja virtual jadi primadona
Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini segala hal dapat dilakukan secara online. Pandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih senang berbelanja secara online. Masyarakat yang dulunya hanya membeli barang tertentu melalui online, kini berubah dan membeli hampir seluruh kebutuhan hidup melalui online.
Kemunculan berbagai macam platform juga semakin memudahkan masyarakat. Sebagai contoh sayur dan dan buah-buahan yang identik dibeli di pasar dan supermarket kini sudah beralih ke website maupun aplikasi yang dapat diakses kapanpun. Pembelian dengan mudah dilakukan hanya dengan sekali klik. Berbagai e-commerce juga semakin mencuri minat masyarakat dengan menawarkan keuntungan seperti diskon, gratis ongkir, serta cashback yang membuat masyarakat semakin rajin belanja melalui virtual.
2. Utamakan kebutuhan dibanding keinginan
Pandemi Covid-19 turut mengubah perilaku konsumen yang berkaitan dengan finansial. Melansir data dari Katadata.co.id, prioritas pembiayaan kebutuhan konsumen saat pandemi fokus akan kebutuhan sehari-hari.
Konsumen cenderung mengesampingkan keinginan dan lebih memprioritaskan untuk mengutamakan kebutuhan pokok. Masyarakat juga jauh lebih mempertimbangkan kebutuhan yang seringkali dilupakan seperti biaya kesehatan, tabungan dan investasi.
3. Cashless payment
Sejak WHO mengeluarkan pernyataan bahwa uang tunai menjadi salah satu potensi besar penyebaran virus, masyarakat kemudian harus melakukan pembayaran secara non-tunai atau cashless. Sampai saat ini masyarakat menjadi semakin terbiasa dan merasa dimudahkan dengan sistem pembayaran cashless.
Transaksi dapat dilakukan melalui scan QR maupun melalui e-wallet. Masyarakat juga merasa sistem pembayaran cashless ini jauh lebih aman dan efisien serta berjalan beriringan dengan perkembangan teknologi.
Perilaku Konsumen yang Berubah Menuntut Kita untuk Terus Adaptif
Dapat dibuktikan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun hidup berdampingan dengan Pandemi Covid-19, perilaku konsumen menjadi berubah dengan sangat signifikan. Perubahan tersebut membentuk kebiasaan baru terhadap keseharian masyarakat dan diprediksi akan terus berkembang seiring waktu. Hal tersebut secara tidak langsung menuntut kita untuk terus adaptif agar mampu menyesuaikan diri dengan segala perubahan yang terjadi sewaktu-waktu.
Terkhusus di era digitalisasi saat ini, masifnya berbagai inovasi digital memicu kehadiran industri 5.0. Contoh nyata dapat dibuktikan dengan segala hal yang dilakukan secara online membuat kita harus bisa memahami bagaimana cara kerja yang efisien untuk memanfaatkan digitalisasi dengan bijak.
Advanced Your Career bersama Magister Ilmu Komunikasi
Di dunia mendatang, kita tak pernah tahu akan ada perubahan apa lagi yang menuntut kita untuk terus beradaptasi. Saat ini saja perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin terasa dan membutuhkan kemampuan adaptasi serta inovasi yang tinggi agar dapat menghadapi perubahan dan tantangan nanti di depan. Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie hadir sebagai bentuk respon untuk menjawab hal tersebut.
Dengan salah satu peminatannya yaitu Digital Media Communication, kamu bisa meningkatkan keterampilan komunikasi dalam media digital yang mencakup media business management, content media analytics, social media, sampai customer behavior yang membuat kamu semakin siap menghadapi tantangan global di masa depan.