Hai! Akhir-akhir ini sedang viral di media sosial tentang rusak parahnya jalanan di Lampung yang dikeluhkan oleh warga yang tidak kunjung dibenahi oleh pemerintah setempat. Hal ini pun mengundang Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk menyambangi daerah tersebut bersama dengan para menterinya. Nah, kasus tersebut menarik untuk kita bahas karena ternyata terdapat dua tipe jalanan yang umum untuk digunakan lho, yakni Jalan Beton dan Jalan Aspal.
Tanpa banyak basi-basi, yuk, kita kupas tuntas apa saja mulai lewat artikel ini. Let’s Get Started!
Pengertian Jalan Aspal dan Jalan Beton
Jalan Aspal
Jalan aspal atau biasa ahli sipil akrab dengan istilah hot mix, adalah konstruksi jalan yang menggunakan bahan pengikat aspal panas. Aspal sendiri adalah material perekat biasanya berwarna hitam atau coklat tua dengan unsur utama bitumen yang diperoleh dari residu hasil pengilangan minyak bumi dan berfungsi sebagai pengikat agregat dalam pembuatan jalan.
Jalan Beton
Jalan Beton atau biasa dikenal dengan rigid pavement adalah menerapkan sistem perkerasan kaku yang terdiri atas lapis pondasi dan lapis pondasi bawah. Karena memiliki modulus elastisitas yang tinggi, perkerasan beton akan meneruskan beban ke bidang tanah dasar yang luas. Dimana komposisinya terdiri dari plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah di atas tanah dasar. Konstruksi jalan beton ini tergolong kuat, sebab memiliki modulus elastisitas yang tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan Jalan Aspal
Kelebihan jalan aspal:
- Jalan yang dihasilkan dari bahan aspal ini lebih halus, mulus, dan tidak bergelombang sehingga enak dalam berkendara.
- Warna hitam aspal mempengaruhi psikologi pengendara menjadi lebih teduh dan nyaman.
- Jalan aspal cenderung lebih murah dibanding konstruksi jalan beton jika dipakai pada jalan dengan lalu lintas kendaraan ringan.
- Proses perawatan (maintenance) lebih mudah, karena tinggal mengganti pada area jalan aspal yang rusak saja, dengan cara menggali dan mengganti dengan yang baru.
Kekurangan jalan aspal:
- Tidak tahan terhadap genangan air, sehingga memerlukan saluran drainase yang baik untuk antisipasi hujan atau banjir.
- Pada struktur tanah yang rusak harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu, sebelum dilapisi oleh konstruksi jalan aspal.
Kelebihan dan Kekurangan Jalan Beton
Kelebihan jalan beton:
- Lebih kuat dan dapat menahan beban kendaraan yang berat, sehingga biasanya jalan beton banyak digunakan untuk jalan tol.
- Lebih tahan dengan gempuran perubahan cuaca, khususnya terhadap genangan air dan banjir.
- Biaya perawatan lebih murah dibanding jalan aspal, karena minim maintenance.
- Dapat digunakan pada struktur tanah rusak, tanpa harus melakukan perbaikan terlebih dahulu.
- Pengadaan dan ketersediaan material lebih mudah didapat.
Kekurangan jalan beton:
- Kualitas jalan beton sangat tergantung pada proses eksekusinya, misalnya pengeringan yang terlalu cepat akan menimbulkan keretakan jalan. Selanjutnya, kehalusan dan gelombang jalan juga bisa ikut berpengaruh jika eksekusinya cacat.
- Biaya yang dikeluarkan di awal untuk penggunaan pada jalan raya dengan kendaraan berkapasitas cenderung lebih mahal.
- Jika terjadi perbaikan jalan dilakukan dengan cara menumpang atau menimbun konstruksi jalan beton yang lama, sehingga menaikan ketinggian jalan. Oleh karena itu, pasti kamu kerap menemui terdapat jalanan yang lebih tinggi dibanding rumah di sampingnya.
- Sayangnya, jalan beton lebih licin dibandingkan jalan aspal ketika hujan. Makanya tidak heran kalau kita sedang berkendara di Jalan Tol selalu ada himbauan untuk berhati-hati ketika hujan.
Jalan beton vs jalan aspal adalah salah satu materi dari banyaknya materi yang akan kamu pelajari di Teknik Sipil. Tertarik, untuk jadi anak teknik? Yuk, berkuliah di Teknik Sipil Universitas Bakrie! Daftarkan dirimu sekarang, yuk!