Keselamatan kerja tentu sangat penting terkhusus di sektor kerja yang berhubungan dengan teknik, termasuk Teknik Industri. Di tengah kemajuan teknologi dan kompleksitas operasional, keselamatan dalam aspek meminimalisir resiko kerja teknik industri menjadi prioritas utama.
Apa Saja Resiko Pekerjaan di Teknik Industri?
1. Bahaya keselamatan & kerja fisik pekerja
Dalam pekerjaan Teknik Industri, resiko terjadinya kecelakaan kerja seperti jatuh ataupun cedera fisik lainnya dapat terjadi. Selain itu, jenis bahaya fisik seperti vibrasi dan suhu lingkungan juga sangat mempengaruhi resiko kerja. Maka sangat penting bagi profesional di bidang Teknik Industri untuk memahami dan menerapkan step by step untuk mengurangi risiko.
2. Bahaya kerja ergonomi
Resiko kerja ergonomi adalah cedera persendian akibat dari ketegangan otot atau kesalahan gerak. Pekerjaan di bidang Teknik Industri dapat melibatkan analisis dan perancangan sistem kerja agar sesuai dengan ergonomi manusia tersebut. Namun, jika aspek ergonomi diabaikan, pekerja dapat mengalami masalah kesehatan seperti cedera otot dan persendian, ketegangan fisik, atau masalah postur tubuh.
3. Bahaya kerja sektor kimia
Lingkungan sektor industri tentu tidak dapat dipisahkan oleh zat kimia. Resiko terdapat zat kimia yang berbahaya juga akan semakin meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan reaksi alergi kulit, mata, bahkan hingga pernapasan.
4. Bahaya kerja psikologis
Selain mempengaruhi fisik, stres akibat pekerjaan juga dapat mempengaruhi psikologis pekerja. Hal tersebut dapat berdampak pada keseluruhan rencana pekerjaan.
5. Bahaya kerja biologi
Salah satu resiko kerja tertinggi adalah bahaya kerja biologis yang mengancam pada kesehatan. Bahaya kerja biologi berasal dari mikroorganisme seperti tumbuhan dan hewan. Akibatnya, berbagai macam penyakit rentan menyerang tubuh.
Langkah Meminimalisir Resiko Kerja Teknik Industri
Walaupun bahaya resiko kerja tak bisa kita hindari, namun hal tersebut bisa dihindari dengan beberapa langkah di bawah ini.
1. Tanamkan resiko kerja!
Dengan mengetahui apa saja resiko kerja yang memungkinkan terjadi, para pekerja Teknik Industri wajib menanamkan di dalam diri. Berlatih untuk selalu mampu mengidentifikasi resiko, serta memahami bagaimana menghindari dan mengambil tindakan yang tepat.
2. Pelatihan untuk pekerja
Pekerja teknik industri membutuhkan pelatihan yang tepat. Pelatihan yang dijalankan harus mencakup berbagai aspek seperti bagaimana cara penggunaan alat pelindung diri, pengoperasian mesin, peralatan, prosedur darurat dan keselamatan.
3. Perencanaan keselamatan
Selanjutnya, perusahaan bidang industri tentu harus selalu memiliki rencana keselamatan yang terstruktur. Para pekerja industri harus terlindungi dari segala aspeknya mulai dari pengembangan prosedur sampai identifikasi risiko.
4. Wajib gunakan APD
Alat pelindung diri tentu hal wajib bagi para pekerja industri. Dengan menggunakan APD lengkap mulai dari helm, sarung tangan, masker, dan kacamata pelindung, para pekerja dapat terhindar dari resiko bahaya fisik dan kimia.
5. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan dan perbaikan rutin pada peralatan juga menjadi salah satu langkah wajib untuk meminimalisir resiko kerja. Mesin dan alat kerja harus dipastikan untuk aman. Jika tidak aman, akan membahayakan para pekerja.
6. Pemeriksaan secara berkala
Setelah semua tahapan dilaksanakan, pastikan untuk selalu melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap semua langkah-langkah tersebut. Dengan begitu, resiko kerja dapat benar diminimalisir.
Sudah siap menjadi mahasiswa Teknik Industri dan bekerja di sektor Industri? Pastikan kamu berkuliah di kampus yang berkualitas baik, ya! Universitas Bakrie hadir sebagai kampus yang menghadirkan metode pembelajaran #ExperientialLearning. Daftar sekarang di Teknik Industri Universitas Bakrie!