Apakah kamu pernah merasa kelelahan dan stres tiba-tiba karena berusaha menangani banyak tugas sekaligus? Jika iya, kamu tidak sendirian. Orang yang biasanya memiliki banyak kesibukan dalam waktu yang sama rentan terkena burnout syndrome yang bisa berdampak serius pada kesehatan fisik dan mental. 

Setiap orang tentu memiliki aktivitasnya masing-masing setiap hari. Tuntutan hidup yang semakin tinggi juga sering membuat kita terjebak untuk menjalankan banyak tanggung jawab.  Kepribadian yang proaktif cenderung mengambil banyak peran dan tanggung jawab, dengan harapan bisa mengoptimalkan waktu untuk mencapai segala sesuatu. Contohnya, mahasiswa yang kuliah sambil bekerja tentu akan membuat tubuh lelah dan stres. Belum lagi, jika aktif di dalam berorganisasi di kampus. Hal tersebut berisiko menimbulkan burnout syndrome

Apa itu Burnout Syndrome?

Burnout syndrome merujuk pada kondisi dimana seseorang mengalami kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh tekanan dan stres yang berlebihan dan berkepanjangan. Burnout terjadi ketika seseorang merasa kewalahan, terkuras secara emosional, dan tidak mampu memenuhi tuntutan secara konstan. Orang-orang yang terlalu banyak mengambil tanggung jawab dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan sering kali mengalami kehabisan energi, motivasi yang menurun, dan kesulitan konsentrasi. Secara bertahap, hal ini dapat mengarah pada gejala yang lebih parah, seperti depresi, kecemasan, dan penurunan produktivitas secara keseluruhan.

Jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, burnout syndrome dapat berdampak serius pada kehidupan. Burnout syndrome dapat menyebabkan penurunan produktivitas, masalah hubungan sosial, bahkan masalah kesehatan fisik. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri jika seseorang terkena burnout syndrome.

Apa saja Ciri Terkena Burnout Syndrome?

1. Selalu merasa kelelahan

Seseorang yang mengalami burnout seringkali merasa lelah yang berkelanjutan, baik secara fisik maupun emosional. Mereka merasa kehabisan energi dan sulit mengatasi rasa lelah tersebut, bahkan setelah beristirahat yang cukup, masih sulit untuk bergerak atau bahkan bangun dari tempat tidur.

2. Kehilangan minat dan motivasi

Seseorang yang mengalami burnout seringkali mengalami penurunan minat dan motivasi terhadap pekerjaan atau aktivitas yang biasanya mereka nikmati. Mereka merasa tidak tertarik dan tidak termotivasi untuk melanjutkan kegiatan yang sebelumnya mereka anggap menyenangkan. Selain itu, seseorang yang mengalami burnout syndrome akan merasa tidak berharga dan useless.

3. Depresi dan perubahan emosional

nalCiri selanjutnya adalah seseorang akan mengalami depresi serta perubahan emosional yang signifikan. Mereka dapat menjadi lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau merasa cemas dan tertekan.

4. Sakit kepala

Seorang psikolog asal Amerika yang mengembangkan konsep burnout pada tahun 1974, mengatakan bahwa sering mengalami sakit kepala adalah salah satu tanda fisik dari burnout. Selain itu, sakit kepala dapat berdampak pada gangguan tidur yang lebih lanjut, sehingga meningkatkan ketidaknyamanan dan menambah beban yang dirasakan akibat burnout.

5. Selalu ingin menyendiri

Burnout seringkali dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari interaksi sosial. Mereka mungkin merasa terasing, sulit berhubungan dengan orang lain, dan cenderung mengisolasi diri.

Cara Mengatasi Burnout Syndrome

1. Evaluasi diri

Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap prioritas dan tanyakan kepada diri sendiri apakah hal yang dilakukan sekarang memang worth it untuk dilakukan. Terkadang, burnout terjadi karena apa yang dilakukan sebenarnya tidak sejalan dan apa yang sebenarnya diinginkan. Maka, pikirkan dengan tenang. Selalu untuk pahami diri sendiri serta memprioritaskan diri di atas segalanya. Know & love yourself!

2. Bicarakan dengan orang lain

Bicaralah dengan orang-orang terdekat tentang apa yang kamu rasakan. Mencari dukungan emosional dari keluarga, teman, atau bahkan terapis dapat memberikan ruang untuk berbagi beban dan mendapatkan perspektif baru. 

Jangan pernah merasa sendiri, ya!

3. Olahraga

Aktivitas fisik dapat membantu mengatasi stres dengan baik. Kegiatan ini juga dapat mengalihkan pikiran dari sesuatu yang membuatmu burnout. Kamu juga bisa mengeksplor kegiatan yang membantu sebagai stress-relief, seperti yoga dan meditasi.

4. Tidur yang cukup

Memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan relaksasi sangat penting dalam mengatasi burnout. Tidur dapat memulihkan kesehatan dan membantu meningkatkan kesehatan. 

Jangan lupa untuk selalu mengatur prioritas dan kesibukan kamu setiap harinya untuk mencegah burnout ya! Dengan mengenali tanda-tanda burnout dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi dan mencegahnya, kamu sudah menyayangi diri sendiri. Jangan ragu untuk memprioritaskan kesehatan dan kebahagiaan kamu ya!