Saat ini, sisa makanan menjadi salah satu sampah dengan jumlah yang terbanyak di dunia. Kebanyakan sampah sisa makanan terbuang sia-sia setiap harinya. Padahal, sisa makanan ini bisa menjadi suatu hal yang lebih bermanfaat, salah satunya menjadi pupuk kompos. Namun, apa saja jenis sampah yang bisa diolah menjadi pupuk kompos dan bagaimana manfaatnya?

 Yuk, baca selengkapnya!

Apa itu Pupuk Kompos?

Pupuk kompos adalah salah satu jenis pupuk sebagai hasil dari proses penguraian bahan organik yang alami. Dalam hal ini, sisa makanan dapat menjadi bahan baku yang sangat sangat berharga. Sisa makanan yang diolah menjadi pupuk kompos akan berubah menjadi sumber nutrisi yang kaya dan ampuh untuk tanaman. 

Proses pengomposan sisa makanan melibatkan pelapukan dan penguraian bahan organik oleh mikroorganisme seperti bakteri dan cacing tanah. Dalam kondisi yang sesuai, bahan organik ini akan mengalami dekomposisi dan berubah menjadi pupuk yang kaya akan nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Nutrisi tersebut yang merupakan unsur utama yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan yang sehat dan subur.

Kompos adalah campuran bahan organik seperti rumput, jerami, cabang dan ranting yang sudah tidak terpakai, pupuk kandang, serta daun dan bunga yang berjatuhan. Bahan-bahan organik ini secara alami akan mengalami pelapukan karena adanya mikroorganisme yang hidup subur di lingkungan yang lembab.

Proses pelapukan ini pada umumnya merupakan fenomena alami yang terjadi di alam. Namun, pelapukan alami ini membutuhkan waktu yang sangat lama, bahkan bertahun-tahun. Oleh karena itu, peran manusia sangat penting untuk mempercepat proses pelapukan tersebut. Dengan melakukan pengomposan yang tepat, proses pelapukan hanya akan memakan waktu 1-3 bulan, bukan bertahun-tahun. Melalui pengomposan, kompos juga dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air, sehingga air dapat tersimpan lebih lama di dalam tanah. Dengan adanya cadangan air yang mencukupi di dalam tanah, maka resiko kekeringan pada lapisan tanah yang lebih dalam dapat dicegah.

Apa yang Bisa Diolah menjadi Pupuk Kompos?

1. Sampah sisa makanan sayuran dan daging 

Sisa makanan sayur-sayuran dan daging merupakan bahan organik yang dapat diubah menjadi pupuk kompos melalui proses pengomposan. Dalam proses pengolahannya, mikroorganisme akan menguraikan sisa sayuran dan daging menjadi nutrisi yang berguna bagi tanaman.

2. Daun 

Selanjutnya, daun yang gugur atau dipangkas dapat dijadikan bahan pupuk kompos. Daun mengandung karbon dan nutrisi penting yang dapat mempengaruhi pembentukan pupuk kompos yang berkualitas. Wah, bisa dibayangkan sebanyak apa daun yang gugur dan kemudian diolah menjadi hal yang lebih bermanfaat!

3. Kertas bekas dan tisu

Kertas bekas juga termasuk tisu dapat diuraikan oleh mikroorganisme selama proses pengomposan. Namun, sebaiknya kertas dan tisu yang baik untuk diolah adalah yang tidak terlalu terkontaminasi dengan bahan kimia.

4. Potongan kayu

Kayu yang dihancurkan menjadi potongan kecil atau serbuk kayu juga dapat dijadikan bahan kompos. Serbuk kayu yang dijadikan bahan pupuk kompos dapat membantu untuk menyuburkan tanaman. 

5. Bumbu dapur kadaluarsa

Bumbu dapur kadaluarsa tentu sangat banyak akibat dari aktivitas rumah tangga. Bumbu seperti rempah-rempah kering juga turut dapat dimasukkan ke dalam kompos. Meskipun tidak mengandung nutrisi yang signifikan, bumbu dapur dapat memberikan sedikit aroma ke pupuk kompos.

Apa Saja Manfaat Pupuk Kompos? 

Pupuk kompos yang memiliki kandungan nutrisi yang kuat memiliki banyak manfaat terkhusus untuk tanaman. Apa saja ya?

1. Meningkatkan kualitas tanah

Kompos mengembalikan bahan organik ke tanah dan meningkatkan kesuburannya. Tanah yang subur dapat menahan air lebih baik dan memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.

2. Meningkatkan pertumbuhan tanaman

Kandungan nutrisi dalam kompos seperti nitrogen, fosfor, dan kalium dapat mempercepat pertumbuhan tanaman. Tanaman yang mendapatkan nutrisi yang cukup cenderung tumbuh lebih cepat dan lebih sehat.

3. Melindungi tanaman dari penyakit, hama, dan gulma

Kompos menjadi lingkungan yang menguntungkan bagi mikroorganisme yang dapat membantu melawan penyakit, hama, dan gulma. Tanaman yang diberi nutrisi yang baik juga akan lebih tahan terhadap serangan organisme berbahaya.

4. Mengurangi penggunaan pupuk kimia

Dengan menggunakan kompos, kebutuhan akan pupuk kimia dapat berkurang. Nutrisi yang disediakan oleh kompos juga memenuhi kebutuhan tanaman sehingga pupuk kimia tidak diperlukan secara berlebihan. Hal ini kemudian dapat membantu mengurangi dampak negatif pupuk kimia pada lingkungan.

5. Meningkatkan kualitas produk tanaman

Tanah yang diberikan pupuk kompos menghasilkan tanaman yang lebih sehat dan berkualitas. Tanaman yang tumbuh dalam kondisi tanah yang subur dan akan dikonsumsi cenderung memiliki hasil yang lebih baik dari segi rasa, tekstur, maupun kualitas nutrisi.

6. Memperkuat akar tanaman

Kompos juga membantu menjaga kepadatan tanah yang ideal, memberikan struktur yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman. Hal ini memungkinkan akar untuk menembus tanah dengan lebih baik, menyerap air dan nutrisi dengan lebih efisien, dan membuat tanaman menjadi lebih kuat.

Segudang manfaat pupuk kompos ini bisa menjadi pilihan yang tepat dan ramah lingkungan untuk memberikan hasil optimal bagi pertumbuhan tanaman. Cara membuat pupuk kompos juga cukup mudah karena menggunakan bahan organik. 

Tertarik untuk belajar membuat serta memanfaatkan pupuk kompos atau bahkan mempelajari lebih jauh mengenai lingkungan? Kamu bisa lho berkuliah di Teknik Lingkungan! Pastikan kamu berkuliah di kampus terbaik, ya! Bergabung di Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Bakrie, kampus swasta terbaik di Jakarta menurut Times Higher Education Impact Rankings sekarang!