Secara umum, beban adalah gaya yang bekerja pada suatu struktur dan dapat menimbulkan tegangan, deformasi dan perpindahan, yang dapat menimbulkan masalah struktur atau bahkan kerusakan bangunan. Setiap standar desain bangunan mensyaratkan bahwa struktur menahan semua jenis tegangan sepanjang umur bangunan.

Struktur dipengaruhi oleh banyak jenis beban. Nah, sifatnya sendiri tentu menyesuaikan dengan desain, fungsi, lokasi dan bahan bangunan yang digunakan. Struktur bangunan biasanya harus mampu menahan beban maksimum yang akan diberikan pada struktur tersebut. Apa saja yang termasuk beban pada struktur bangunan?

4 Beban Struktur Bangunan

1. Beban Mati

Beban mati atau dead load serta juga biasa disebut beban permanen atau statis, adalah beban yang terutama berkaitan dengan berat struktur itu sendiri, yang tetap relatif konstan saat diam dan seiring waktu. Beban mati dapat mencakup berat komponen bangunan, partisi non-struktural permanen, perlengkapan permanen seperti drywall, lemari built-in, dll.

Beban mati dapat dihitung dengan mengevaluasi berat yang ditentukan untuk material dan volumenya yang dihitung dalam desain. 

2. Beban Hidup

Beban hidup atau live load adalah beban yang bergerak atau berubah-ubah yang disebabkan oleh penghuni atau pengguna bangunan dan benda-benda yang bersifat tidak tetap selama umur bangunan. Dengan kombinasi beban, faktor stres lebih tinggi dibandingkan dengan beban lainnya. Hal ini karena sulit untuk menentukan ketinggian muatan secara pasti karena tergantung banyak faktor. Beban hidup ditentukan berdasarkan jenis dan penggunaan bangunan. 

Misalnya, di gedung perkantoran, mungkin terjadi peningkatan paparan selama jam kerja di siang hari, tetapi jauh lebih sedikit di malam hari atau di akhir pekan. Muatan dapat terkonsentrasi atau terdistribusi, menyebabkan guncangan, getaran, atau akselerasi.

3. Beban Angin

Beban angin atau wind load adalah beban yang diterapkan pada struktur di jalur angin, menyebabkan angin berubah atau bahkan berhenti. Oleh karena itu, angin menyebabkan tekanan dan hisapan pada struktur. 

Beban angin terkadang tidak memiliki pengaruh nyata pada struktur yang kaku dan rendah. Namun, dalam beberapa kasus, hal ini harus diperhitungkan saat mendesain struktur, terutama jika bahan bangunan ringan digunakan dan tinggi bangunan jauh lebih besar daripada bentangannya. 

4. Beban Hujan

Beban hujan atau Rain load dipahami sebagai beban akumulasi massa air yang terjadi di atap saat hujan deras. Proses ini, yang dikenal sebagai banjir, kebanyakan terjadi pada atap datar. Banjir atap terjadi ketika limpasan setelah hujan kurang dari jumlah air yang tersisa di atap. Akumulasi air pada atap datar atau rendah dapat menyebabkan tekanan struktural yang besar saat hujan. 

Bangunan di daerah-daerah tropis sering terkena hujan, menyebabkan bangunan hanyut oleh air. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis struktur, khususnya atap, untuk memastikan dapat menahan hujan dan mengalirkan air dalam jumlah tertentu saat hujan. Talang yang terlalu kecil dapat menyebabkan masalah bocor saat hujan. Perlu juga diperhatikan bahwa hujan dapat merusak tiang dan rangka atap yang terbuat atau berbahan dasar kayu. 

Belajar Teknik Sipil di Universitas Bakrie

Itulah jenis-jenis beban struktur bangunan yang harus diketahui. Kamu tertarik untuk berkuliah di jurusan yang berhubungan dengan gedung beserta strukturnya? Daftarkan dirimu di Teknik Spili Universitas Bakrie. Prodi Teknik Sipil Universitas Bakrie telah Terakreditasi Unggul oleh BAN-PT dan didukung dengan Laboratorium Terpadu Teknik Sipil, lho!