Teknik adalah salah satu jurusan paling populer yang sering diminati para lulusan SMA untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Prospek pekerjaan di jurusan ini juga sangat menjanjikan, karena persebarannya menawarkan pada berbagai bidang konsentrasi. Nah, tahukah kamu kalau beberapa ilmu teknik dapat digabungkan dengan disiplin ilmu lain, misalnya Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri? Namun, masih banyak orang yang belum tahu beda keduanya. 

Kira-kira apa ya perbedaan antara teknik industri dan manajemen rekayasa industri ini? Mari kita cari tahu perbedaannya lewat artikel berikut ini. Let’s Go!

3 Perbedaan Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri

1. Berdasarkan pengertian

Teknik Industri merupakan bidang ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengoptimalisasi kegiatan manusia, seperti produksi, pengelolaan, dan juga ekonomi. Simple-nya, pada Teknik Industri kamu akan diajarkan bagaimana proses industri dari sisi teknik maupun manajemen.

Sedangkan, Manajemen Rekayasa Industri merupakan pengembangan dari teknologi dan ilmu manajemen. Jurusan ini adalah tentang kolaborasi antara desain dan manajemen untuk mengembangkan inovasi produk. Jurusan ini mengajarkan mengenai dasar-dasar teknologi, manajemen, dan industri. Selain itu, jurusan ini juga membutuhkan perancangan yang berpusat pada pelanggan dari awal hingga akhir. 

2. Berdasarkan fokus yang dipelajari

Salah satu kompetensi dasar yang perlu dimiliki mahasiswa Teknik Industri tentunya kemampuan di bidang fisika, sebagaimana Jurusan Teknik lainnya. Pada Teknik Industri, mahasiswa juga perlu kemampuan untuk melakukan analisis dan memberikan solusi dalam permasalahan industri melalui konsep pendekatan sistem. Materi yang diberikan pada Teknik Industri selain Fisika Dasar adalah Matematika, Teori Probabilitas, Kimia, Matriks dan Ruang Vektor, Material Teknik, Statistika Industri, hingga Sistem ERP.

Manajemen Rekayasa Industri berfokus pada aspek teknis sebelum beralih ke sistem industri. Ilmu yang dipelajari di departemen ini lebih berorientasi pada riset pasar dan pengembangan produk konsumen. Tujuannya agar konsumen dapat menerima produk dengan baik. 

3. Berdasarkan prospek kerja lulusannya

Jurusan Teknik Industri memiliki prospek kerja menjadi seorang Quality Controller, Project Manager, Engineering Manager, dan Health and Safety Officer. Manajemen Rekayasa Industri memiliki prospek karir sebagai seorang Analyst Production, Manager Produk Industri, Cost Control Industri.

Kuliah Teknik Industri di Universitas Bakrie

Program Studi Teknik Industri Universitas Bakrie menekankan aspek Tekno-Sosio-Ekonomi yang melibatkan ilmu teknik dan ilmu sosial ekonomi dalam pemecahan masalah. Aspek ini digunakan melalui konsep pendekatan sistem yang berbasis 5M+E yaitu Man, Money, Machine, Method, Material dan Energy

Teknik Industri Universitas Bakrie ditunjang oleh lima pilar utama bidang keilmuan yaitu : 

  1. Sistem Manufaktur
  2. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
  3. Statistik dan Pemodelan
  4. Manajemen Rantai Pasok
  5. Manajemen Kualitas

Melalui bidang keilmuan tersebut, mahasiswa aktif akan terus belajar untuk beradaptasi secara sistematis serta terintegrasi agar tercapainya optimalisasi, efektivitas, produktivitas serta efisiensi. Kompetensi Teknik Industri kemudian dapat diaplikasikan pada berbagai jenis industri dan para lulusan siap menjawab kebutuhan tenaga profesional pada bidangnya masing-masing. 

Didukung oleh penerapan Experiential Learning yang didukung oleh Kelompok Usaha Bakrie serta lokasi kampus yang strategis berada di wilayah industri Ibukota Jakarta membuat Teknik Industri Universitas Bakrie menjadi pilihan yang tepat untuk kamu. Daftarkan dirimu di Program Studi Teknik Industri Universitas Bakrie sekarang!