Apakah kamu suka menikmati minuman manis dalam kemasan atau minuman bersoda? Tahukah kamu kalau minuman tersebut, biasanya mengandung pemanis buatan yang disebut sirup jagung tinggi fruktosa atau High Fructose Corn Syrup? Nah, kalau kamu belum mengetahui lebih dalam mengenai sirup jagung fruktosa tinggi, yuk, simak artikel ini sampai selesai!
Kenalan dengan HFCS (High Fructose Corn Syrup)
Sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS) dibuat dari tepung jagung yang diolah menjadi sirup jagung yang mengandung 100% glukosa dan ditambahkan enzim untuk mengubah glukosa menjadi fruktosa. HFCS memiliki kandungan fruktosa yang lebih tinggi dibandingkan sirup jagung alami.
Meskipun komposisi HFCS mirip dengan gula biasa (sukrosa), terdapat perbedaan ikatan antara glukosa dan fruktosa. Gula biasa memiliki ikatan glukosa-fruktosa, sedangkan HFCS tidak, sehingga mengandung glukosa dan fruktosa bebas.
Sirup jagung tinggi fruktosa mengandung karbohidrat dengan komposisi 50% glukosa dan 50% fruktosa. Glukosa adalah bentuk karbohidrat paling sederhana dan merupakan sumber energi utama tubuh. Semua sel dalam tubuh menggunakan glukosa dengan sangat mudah.
Fruktosa, di sisi lain, merupakan jenis karbohidrat yang biasanya ditemukan secara alami dalam buah. Fruktosa yang ditemukan dalam sirup jagung fruktosa tinggi diubah menjadi lemak di dalam tubuh dan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Saat tubuh membutuhkannya, glikogen ini diubah menjadi glukosa, yang digunakan untuk energi.
Fruktosa sebenarnya tidak berbahaya bagi tubuh. Namun, sirup jagung fruktosa tinggi umumnya meningkatkan penyerapan fruktosa ekstra oleh tubuh. Hal ini membuat sirup jagung fruktosa tinggi berbahaya bagi tubuh bila dikonsumsi berlebihan.
Bijak Dalam Konsumsi HFCS
Penambahan pemanis HFCS biasanya tertera pada label nutrisi suatu makanan atau minuman. Jadi, jika kamu ingin mengurangi konsumsi sirup jagung tinggi fruktosa, langkah mudah yang dapat kamu lakukan adalah dengan memeriksa pilihan makanan atau minuman dengan cermat sebelum membeli.
Umumnya, label nutrisi ini mengurutkan komposisi bahan makanan dari jumlah tertinggi hingga terendah. Jika kamu menemukan HFCS termasuk dalam list komposisi bahan makanan terbesar dalam produk tersebut, sebaiknya kamu jangan membeli produk tersebut.
Memang benar, HFCS tidak lebih buruk dari gula, tetapi bukan berarti lebih baik dari gula. Hal ini didasarkan, karena HFCS pada dasarnya sama dengan gula. Karena itu, penggunaannya harus dibatasi, terutama jika kamu menderita penyakit tertentu seperti diabetes.
Batasan konsumsi gula yang dianjurkan Kementerian Kesehatan RI adalah 4 sendok makan atau 50 gram per hari. Batasan ini mencakup semua jenis gula tambahan seperti gula pasir, gula aren, bahkan juga termasuk HFCS, baik yang ada dalam produk kemasan maupun ditambahkan oleh Anda.
Kenapa HFCS berbahaya? Saat kita makan fruktosa, fruktosa langsung masuk ke hati dan mulai memproduksi lemak. Hal ini dapat memicu produksi trigliserida dan kolesterol. Mark Hyman, seorang ahli kedokteran fungsional, menjelaskan bahwa HFCS juga meningkatkan nafsu makan, obesitas, peradangan, trigliserida tinggi dan meningkatkan lemak total di hati.
Menurut Daily Health, diet tinggi gula dapat meningkatkan risiko kesehatan seperti resistensi insulin (prekursor diabetes tipe 2), tekanan darah tinggi, dan kadar trigliserida darah yang tinggi. Semua kondisi ini dapat menyebabkan penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya.
Yuk, kunjungi www.bakrie.ac.id untuk dapatkan informasi dan berita menarik lainnya!