Pernah mendengarkan istilah social commerce? Kini, social commerce menjadi inovasi yang kini menjadi ‘power’ dalam dunia bisnis. Masyarakat saat ini tidak hanya menggunakan platform media sosial sebagai alat untuk berinteraksi dan berbagi konten, tetapi juga sebagai tempat untuk berbelanja secara online. Dalam ruang lingkup social commerce Indonesia, platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok telah mengubah paradigma konvensional tentang berbelanja secara online. Masyarakat tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi juga menjadi bagian dari proses penjualan dengan berinteraksi secara aktif, memberikan review serta membagikan pengalamannya.
Dengan memanfaatkan pengaruh dan jangkauan luas media sosial, brand dapat menjalin hubungan yang lebih dekat dengan konsumen. Bisa dilihat dengan bagaimana strategi pemasaran melalui konten yang menarik kini memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan penjualan.
Tapi apa sih sebenarnya social commerce itu dan mengapa banyak brand yang kini mulai aktif menerapkan social commerce? Temukan jawabannya di sini!
Kenalan dengan Social Commerce!
Social commerce adalah konsep kegiatan jual beli yang menggabungkan elemen dari media sosial dan e-commerce. Dalam social commerce, platform media sosial digunakan sebagai saluran untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan melakukan transaksi jual beli. Hal ini mengubah cara orang berbelanja secara online dengan menawarkan experience lebih serta menjalin berinteraksi yang aktif.
Social commerce menjadi opsi bagi para penjual untuk bisa menjangkau seluruh konsumennya yang tersebar di berbagai daerah hanya melalui online platform. Selain itu, dari sisi pelanggan juga akan mendapat kemudahan ketika melakukan pencarian dan pembelian produk karena mereka bisa melakukan checkout langsung dari social commerce platform.
Dalam social commerce, konsumen tidak hanya membeli produk atau layanan, tetapi mereka juga dapat berinteraksi dengan penjual bahkan dengan konsumen lainnya melalui komentar, ulasan, rekomendasi, dan sharing konten. Fitur seperti toko online, tombol "Beli Sekarang" dan iklan yang disesuaikan dengan preferensi konsumen seringkali terintegrasi langsung ke dalam platform media sosial, sehingga memudahkan proses pembelian.
Social commerce juga mencakup aspek-aspek seperti ulasan produk yang didasarkan pada pengalaman pengguna, pemilihan produk berdasarkan rekomendasi dari teman maupun influencer, serta interaksi secara langsung baik melalui pesan atau komentar. Dengan adanya integrasi antara interaksi sosial dan proses jual-beli, social commerce menciptakan lingkungan belanja yang lebih terhubung dan berkolaborasi.
Social commerce menjadi semakin populer seiring dengan perkembangan digitalisasi dan penggunaan media sosial, di mana perusahaan dan pelaku bisnis semakin beradaptasi untuk menjual produk dan layanan lebih efektif dengan memanfaatkan pengaruh dan jangkauan luas platform media sosial.
Baca juga: 6 Langkah Memulai Bisnis E-commerce untuk Pemula
Kenapa Brand Mulai Berpindah ke Social Commerce?
Pada umumnya, perpindahan brand ke social commerce merupakan bentuk respon terhadap perubahan perilaku konsumen dan perkembangan teknologi.
1. Banyaknya Pengguna
Media sosial memiliki jutaan hingga milyaran pengguna aktif setiap hari. Dengan beralih ke social commerce, brand dapat mengakses audiens yang lebih besar dan beragam yang memungkinkan brand untuk mencapai potensi pelanggan baru yang mungkin tidak terjangkau oleh saluran penjualan tradisional.
Selain itu, social commerce memungkinkan brand untuk berinteraksi secara langsung dengan pelanggan mereka melalui komentar, pesan pribadi, dan berbagi konten. Ini menciptakan pengalaman yang lebih personal dan berarti, membangun ikatan yang lebih kuat antara brand dan konsumen.
2. Biaya Lebih Murah
Penerapan social commerce dapat dilakukan dengan teknik pemasaran yang berbasis konten. Social commerce memungkinkan brand untuk memasarkan produk mereka melalui konten kreatif seperti gambar, video, dan cerita yang menarik. Ini tidak hanya membuat pengalaman berbelanja lebih menarik, tetapi juga membantu dalam membangun brand awareness dan mengkomunikasikan nilai produk dengan lebih efektif.
Dengan salah satu teknik berbasis konten tersebut maka biaya pemasaran juga bisa lebih murah, terkhusus jenis konten juga dapat disesuaikan dengan algoritma sosial media. Social commerce juga memungkinkan brand untuk lebih kreatif dalam pendekatan terhadap pemasaran dan penjualan. Maka sering ditemukan brand yang melakukan campaign yang unik dan menarik untuk menarik perhatian calon konsumen melalui media sosial.
Contoh Social Commerce di Indonesia
1. Facebook Store
Facebook merupakan salah satu sosial media terbesar dengan pengguna 2,45 miliar yang telah menjadi media sosial pertama yang menyediakan fitur jual beli dengan nama Facebook Store. Social commerce ini memungkinkan brand untuk mengunggah produk yang ingin dijual, membuat katalog, melakukan penjualan produk yang langsung muncul di halaman utama serta mempromosikan produk dengan Facebook Ads.
2. Instagram Shopping
Kelebihan Instagram yang fokus pada visualisasi foto dan video juga menjadi platform media sosial yang turut menjadi bagian dari social commerce. Pengguna Instagram kini dapat berbelanja melalui fitur Instagram Shopping. Pengguna instagram dapat meng-klik produk yang kemudian akan diarahkan ke section toko secara langsung. Selain itu, produk juga dapat ditambahkan ke konten foto maupun video yang diunggah.
3. TikTok Shop
Sudah tidak asing lagi kan dengan istilah “keranjang kuning”? Fitur tersebut hanya ada di TikTok Shop dimana para creator dapat menambahkan produk melalui keranjang kuning dalam konten videonya. TikTok Shop adalah fitur yang memungkinkan pengguna untuk memilih dan membeli produk langsung dari dalam aplikasi TikTok. Dari sisi penjual, TikTok Shop memberikan peluang bagi brand untuk menampilkan produk mereka kepada audiens yang luas dan berinteraksi secara lebih langsung.
Itulah penjelasan lengkap mengenai social commerce. Tak bisa dipungkiri, social commerce di Indonesia yang merupakan bagian kecil dari Digital Marketing menjadi hal yang penting di era sekarang. Kamu tertarik untuk belajar pemasaran, dan ingin menjadi orang yang ahli di dunia Digital Marketing? Daftarkan dirmu di Manajemen Universitas Bakrie!