Industri manufaktur adalah salah satu sektor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Bahkan pada tahun 2021 lalu, berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) industri manufaktur hampir mencapai 20%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa manufaktur termasuk ke dalam industri penyumbang PDB terbesar di Indonesia. Lalu sebenarnya sebesar apa peran industri manufaktur?
Baca selengkapnya!
Pengertian Manufaktur dan Perusahaan Manufaktur
Manufaktur sendiri berarti pengolahan bahan mentah melalui proses kimia dan fisik dengan tujuan mengubah tampilan, sifat, dan bentuk produk akhir. Proses ini meliputi rangkaian langkah dari perakitan hingga terbentuknya produk jadi. Industri manufaktur terkait dengan produksi barang fisik melalui pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi menggunakan mesin, tenaga kerja, dan proses produksi yang terstruktur.
Dalam konteks ekonomi, manufaktur merupakan proses mengubah bahan mentah menjadi produk dengan tambahan nilai melalui tahapan perakitan. Hasilnya diharapkan memiliki nilai komersial yang lebih tinggi.
Maka, perusahaan manufaktur dapat diartikan sebagai entitas bisnis yang mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi maupun produk jadi dengan nilai jual yang diharapkan. Keseluruhan proses ini tentu saja dilakukan sesuai dengan pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dalam masing-masing industri.
Perusahaan manufaktur memiliki karakter tersendiri, antara lain :
1. Proses produksi yang kompleks
Perusahaan manufaktur umumnya melalui proses produksi yang kompleks agar dapat menghasilkan produk yang sesuai dan bekerja dengan banyak orang di berbagai industri. Contohnya tenaga operator yang bertanggung jawab memastikan mesin bisa bekerja sesuai fungsinya.
2. Proses pengelolaan produk
Aktivitas perusahaan manufaktur adalah mengubah bahan mentah menjadi produk yang bernilai. Terdapat dua metode yang umum digunakan yaitu metode terus-menerus dan metode putus-putus. Dalam metode terus-menerus terdiri dari berbagai komponen yang perlu diproduksi, seperti dalam proses pembuatan motor. Kemudian dalam metode putus-putus, perusahaan menciptakan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen.
3. Penggunaan mesin berskala besar & biaya produksi yang extra
Mesin dalam industri manufaktur merupakan salah satu penunjang utama dalam proses produksi. Terkhusus, industri manufaktur membutuhkan proses yang efisien. Selain itu, manufaktur juga tetap membutuhkan SDM yang memadai. Maka dari itu, biaya produksi juga harus lebih extra mengingat terdapat pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya perawatan mesin, dan lain-lain.
Jenis-jenis Manufaktur
Terdapat beragam jenis industri manufaktur, 7 diantaranya adalah :
1. Industri Makanan & Minuman
Industri ini merupakan salah satu industri yang berkembang pesat. Industri ini meliputi pengolahan bahan makanan dan minuman ringan.
2. Industri Farmasi
Selanjutnya, industri ini meliputi produksi obat-obatan manusia maupun obat-obatan hewan.
3. Industri Kimia
Industri ini meliputi bahan kimia seperti cat, plastik, bahan kimia pertanian, dan juga bahan kimia industri.
4. Industri Logam & Mesin
Industri ini meliputi mesin, peralatan industri, alat pertanian hingga alat medis.
5. Industri Tekstil & Pakaian
Lebih lanjut, industri ini meliputi kain, pakaian, tas, sepatu, aksesoris dan lainnya.
6. Industri Otomotif
Industri ini meliputi kendaraan bermotor, suku cadang kendaraan hingga aksesoris kendaraan.
7. Industri Elektronik
Terakhir, industri ini meliputi komputer, handphone, kamera digital, dan televisi.
Industri manufaktur adalah industri yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional serta memberikan kontribusi yang signifikan karena peluang tenaga kerja yang tinggi. Jika kamu ingin menjadi bagian dari industri ini, ambil peran dengan bergabung di Program Studi Teknik Industri Universitas Bakrie sekarang!