Dalam dunia konstruksi, beton merupakan bahan utama yang sangat penting dan umum digunakan. Dengan berbagai jenis beton yang tersedia, pemilihan jenis beton yang tepat untuk proyek konstruksi sangatlah krusial. Berbagai jenis beton ini dibuat dengan menggunakan campuran berbeda-beda yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penggunaannya.

 Tetapi, sebelum membahas jenis-jenis beton, pastikan kamu mengetahui terlebih dahulu bahwa beton berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Beton Struktural

Beton struktural adalah beton yang digunakan untuk menahan beban. Beton jenis ini memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Contoh penggunaan beton struktural adalah untuk membuat pondasi, kolom, balok, dan pelat.

2. Beton non-struktural

Beton non-struktural adalah beton yang tidak digunakan untuk menahan beban. Beton jenis ini memiliki kekuatan tekan yang rendah. Contoh penggunaan beton non-struktural adalah untuk membuat trotoar, jalan, dan dinding.

7 Jenis-jenis Beton yang Wajib Kamu Ketahui!

Berdasarkan bahan bakunya, beton dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Beton Non Pasir

Beton non pasir atau beton pervious adalah jenis beton dibuat dari campuran kerikil, semen, dan air. Keunggulan beton ini terletak pada daya serap tingginya yang memungkinkan air mengalir ke lapisan di bawahnya. Beton ini biasanya digunakan pada struktur ringan, pagar beton, rabat beton, kolom, atau buis beton.

2. Beton Ringan

Beton ringan terbuat dari materi berbobot ringan dengan tambahan zat aditif yang membentuk gelembung udara di dalamnya. Nah, keberadaan gelembung udara membuat bobot beton menjadi lebih ringan, sehingga banyak diaplikasikan pada dinding non-struktural, konstruksi berbentuk blok berupa bata, atau material pengisi.

3. Beton Mortar

Nah, beton yang satu ini memiliki kekuatan tarik yang baik. Beton mortar terbuat dari campuran batu kapur, pasir, dan semen. Untuk menghasilkan beton mortar, adonan harus dibuat dengan perbandingan 1 bagian semen untuk 4-8 bagian pasir.

4. Beton Hampa

Beton hampa diproses menggunakan alat vakum khusus untuk menyedot air pengencer adonan. Dalam beton ini hanya terkandung air yang sudah bereaksi dengan semen. Karena kekuatannya yang tinggi, beton hampa kerap digunakan pada konstruksi gedung tinggi.

5. Beton Prategang

Beton prategang adalah beton yang terdiri dari adukan beton dan baja, nah, baja yang ada sebelumnya ditegangkan dulu pada beton untuk menahan beban lenturan yang besar. Beton ini digunakan untuk menyangga struktur bangunan yang memiliki bentangan lebar.

6. Beton Pracetak

Beton pracetak dibuat di luar lokasi pembangunan, kemudian dirakit di proyek menggunakan alat berat seperti mobile crane. Contoh beton pracetak meliputi tangga, panel pagar, u ditch, dan fasad.

7. Beton Stamped Concrete

Beton ini juga dikenal sebagai beton berpola atau beton bercetak. Pembuatannya menggunakan material karet yang dirancang menggunakan cetakan, menciptakan pola yang bervariasi seperti batu bata alam, batu tulis, atau papan kayu. Pola ini dapat diterapkan pada lempengan beton yang sudah ada atau dicetak menjadi beton yang baru dituangkan sebelum mengeras.

Dengan mengetahui berbagai jenis beton ini, para profesional Teknik Sipil dapat memilih beton yang sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi mereka. Memahami karakteristik masing-masing jenis beton adalah kunci untuk memastikan keberhasilan proyek konstruksi. 

Kamu tertarik ambil bagian menjadi profesional Teknik Sipil? Pastikan kamu belajar di program studi yang relevan, yaitu Program Studi Teknik Sipil Universitas Bakrie! Daftarkan dirimu sekarang!