Teknologi informasi yang kian berkembang pesat telah mengubah berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk akuntansi. Dari sistem manual hingga integrasi Internet of Things (IoT), perkembangan dalam dunia Akuntansi sangat signifikan. Namun, digitalisasi juga membawa tantangan baru bagi profesi Akuntansi. Keamanan dan privasi data menjadi isu penting dalam akuntansi digital. Profesional Akuntansi juga perlu mengembangkan keterampilan digital agar dapat memanfaatkan teknologi dengan baik.

Lantas, bagaimana perkembangan terbaru dalam dunia Akuntansi? Yuk kita simak artikel berikut dan cari tahu bersama perkembangan Akuntansi dari masa ke masa!

Sejarah Akuntansi Dunia

Akuntansi memiliki sejarah panjang yang mencerminkan evolusi ekonomi dan teknologi. Berikut adalah fase-fase penting dalam sejarah akuntansi:

1. Fase Awal (Sebelum dan Setelah Abad ke-15 )

Pada masa ini, Akuntansi lebih bersifat sederhana dan dilakukan secara manual dengan mencatat transaksi pada papirus, tanah liat, atau kulit binatang. Bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi kuno sudah mengenal sistem pencatatan ini.

Revolusi besar terjadi pada tahun 1494 ketika Luca Pacioli, seorang biarawan dan matematikawan Italia, memperkenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping). Nah, sistem ini juga yang menjadi dasar dari Akuntansi modern.

2. Fase Industrialisasi dan Komputerisasi (Abad ke-19 & 20)

Pada masa revolusi industri, kebutuhan akan pencatatan yang lebih kompleks meningkat seiring berkembangnya perusahaan besar. Akuntansi mulai diakui sebagai profesi yang penting dengan adanya standar dan regulasi yang lebih ketat.

Dengan munculnya komputer pada pertengahan abad ke-20, Akuntansi mengalami transformasi besar. Perangkat lunak akuntansi mulai digunakan untuk mempercepat dan mempermudah proses pencatatan serta pelaporan keuangan.

3. Fase Digital dan Globalisasi (Akhir Abad ke-20 hingga Sekarang)

Internet dan globalisasi ekonomi memacu perkembangan akuntansi yang lebih terintegrasi dan real-time. Laporan keuangan dapat diakses dan diolah secara instan, mengurangi batasan geografis dan waktu.

Sejarah Akuntansi di Indonesia

Di Indonesia, sejarah Akuntansi dimulai pada masa kolonial Belanda. Sistem Akuntansi yang digunakan pada saat itu banyak dipengaruhi oleh Belanda. Berikut adalah fase-fase perkembangannya:

1. Masa Kolonial

Penjajahan Belanda pada abad ke-17 memengaruhi perkembangan akuntansi di Indonesia. Pada tahun 1908, Nederlandsch Indische Accountants Vereeniging (NIAV) adalah asosiasi profesi akuntansi pertama di Indonesia. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk mengatur dan mengembangkan profesi akuntansi di Hindia Belanda.

Penggunaan Akuntansi Belanda pada masa kolonial Indonesia menunjukkan bahwa akuntansi difokuskan pada pencatatan transaksi perdagangan dan pengelolaan keuangan kolonial dengan sistem pembukuan berpasangan serta lebih dominan pada perusahaan-perusahaan milik Belanda.

2. Masa Kemerdekaan, 1960-an hingga awal 1990-an

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Perhimpunan Akuntan Indonesia (PAI) kini dikenal dengan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) didirikan pada tahun 1957. PAI berfungsi sebagai organisasi bagi para profesional Akuntansi di Indonesia dengan tujuan mengembangkan standar Akuntansi nasional.

Selama era kemerdekaan, fokus perkembangan Akuntansi di Indonesia adalah pada pembangunan ekonomi nasional. Pemerintah Indonesia, melalui Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), berperan penting dalam penerapan akuntansi untuk mendukung pembangunan ekonomi. Laporan keuangan yang akurat dan transparan sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan investor terhadap investasi di Indonesia.

Memasuki periode 1970-an sampai dengan awal 1990-an, periode ini ditandai dengan peningkatan kebutuhan Akuntansi karena pertumbuhan ekonomi yang pesat. Standar Akuntansi mulai disusun dan diadopsi untuk memastikan transparansi dan akurasi laporan keuangan.

3. Era Reformasi & Globalisasi saat ini

Krisis ekonomi tahun 1997 memacu reformasi besar-besaran di bidang keuangan dan akuntansi. Standar akuntansi internasional mulai diadopsi untuk meningkatkan kepercayaan investor asing. Indonesia sekarang mengadopsi standar akuntansi internasional seperti International Accounting Standards (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS) untuk meningkatkan transparansi dan memudahkan perdagangan internasional.

Selain itu, pelaporan keuangan Indonesia menggunakan prinsip akuntansi berbasis nilai fair, yang mengharuskan aset dan kewajiban diukur dengan nilai pasar yang adil pada saat pelaporan. Penggunaan nilai fair memberikan informasi yang lebih relevan tentang nilai aset dan kewajiban suatu entitas.

Di era modern, teknologi juga memainkan peran penting dalam pengembangan akuntansi. Perangkat lunak akuntansi memungkinkan peningkatan efisiensi dan otomatisasi prosedur, dan teknologi cloud computing memudahkan kolaborasi dan penyimpanan data Akuntansi.

Perkembangan Akuntansi

1. Manual

Pada awalnya, Akuntansi dilakukan secara manual dengan pencatatan tangan di buku besar. Metode ini memerlukan waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia. Sayangnya pada tahap ini, sisi kerentanan sangatlah besar. Mulai dari terjadinya kesalahan pencatatan, kehilangan/rusak, dan tentunya sangat terbuka terhadap manipulasi. 

2. Komputerisasi

Penggunaan perangkat lunak Akuntansi yang cerdas adalah salah satu perkembangan teknologi terbesar di era komputerisasi Akuntansi. Akuntansi dapat berkonsentrasi pada analisis data yang lebih mendalam dengan menggunakan perangkat lunak ini. Program ini dapat menghitung angka penting secara otomatis, membuat laporan keuangan yang akurat, dan menemukan pola dalam data keuangan yang tersembunyi. 

Komputerisasi membawa perubahan besar dengan perangkat lunak akuntansi yang mampu melakukan perhitungan dan pelaporan secara otomatis dan lebih akurat. Software seperti Microsoft Excel dan QuickBooks menjadi alat utama akuntan.

3. Internet of Things (IoT)

Integrasi IoT dalam akuntansi membuka era baru di mana data dapat dikumpulkan dan dianalisis secara real-time. IoT memungkinkan pencatatan otomatis transaksi keuangan dari berbagai perangkat yang terhubung, meningkatkan efisiensi dan ketepatan.  Internet dan cloud computing memiliki dampak signifikan terhadap perkembangan akuntansi. Internet memungkinkan akses global dan real-time ke informasi keuangan. Cloud computing menyediakan penyimpanan data keuangan yang aman dan efisien, memungkinkan pengguna mengakses data keuangan perusahaan kapan saja dan di mana saja.

Banyak bisnis telah beralih dari sistem akuntansi manual ke sistem pembukuan digital dan Akuntansi berbasis web. Sistem akuntansi berbasis online memungkinkan bisnis untuk mengelola keuangan mereka dengan baik tanpa harus membeli program akuntansi di dalam perusahaan. Pengguna dapat mengakses sistem ini melalui internet kapan saja dan di mana saja.

Perkembangan teknologi informasi telah membawa Akuntansi ke tingkat yang lebih maju dan efisien. Dari pencatatan manual hingga integrasi IoT, Akuntansi kini mampu memberikan informasi keuangan yang lebih akurat, cepat, dan mudah diakses. Masa depan Akuntansi akan terus berkembang seiring dengan inovasi teknologi yang tak henti-hentinya. Bagi para profesional di bidang ini, penting untuk terus beradaptasi dengan perkembangan terbaru agar tetap relevan dan kompetitif. Yuk, simak berita-berita menarik lainnya hanya di bakrie.ac.id