Siapa bilang seorang Humas harus cuma jago omong? Ternyata untuk menunjang fungsinya sebagai komunikasi organisasi, Humas juga wajib memiliki keterampilan menulis. Humas memiliki tugas pokok antara lain terkait publisitas, pemasaran, public affairs, manajemen isu, lobi, dan hubungan investor, jadi keterampilan menulis yang dimaksud bukan hanya sekadar menulis press release (siaran pers) namun ada sederet jenis tulisan yang wajib Humas kuasai.

 Penasaran apa saja? Simak selengkapnya!

Jadi, Apa Saja Hasil Karya Tulis Humas?

Setidaknya terdapat lima jenis tulisan yang harus mampu dibuat oleh Humas, Berikut penjelasan singkatnya:

1. Naskah (Script)

Jenis tulisan yang satu ini menjadi sangat penting selain release, naskah hadir dalam berbagai keperluan, seperti pidato pimpinan, presentasi, dan acara publik lainnya. Oleh karena itu, keterampilan menulis Humas sangat dibutuhkan untuk menyampaikan pesan dengan baik dan benar.

2. Siaran (Release)

Sudah tidak asing lagi, pekerjaan rutin Humas yakni menulis release. Namun, tidak hanya siaran pers yang ditujukan ke media massa, Humas juga harus bisa menulis siaran untuk kebutuhan lainnya, seperti siaran berita, hingga buletin internal.

3. Laporan (Report)

Humas juga wajib menguasai jenis tulisan yang satu ini, laporan punya nilai penting karena dapat digunakan untuk merinci pencapaian, mengevaluasi strategi komunikasi, maupun memberikan rekomendasi perbaikan dan pengembangan kedepannya.

4. Profil (Profile)

Tak kalah penting, Humas juga menjadi tim yang meramu profil sebuah perusahaan. Tulisan profil dalam kehumasan digunakan untuk menceritakan tentang perusahaan atau biasa kita kenal dengan istilah company profile.

5. Promosi (Promotion)

Jenis tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, minat, dan partisipasi terhadap suatu produk, layanan, maupun acara organisasi. Fungsi kehumasan tetap hadir dalam hal ini sebagai komunikasi organisasi. Adapun jenis tulisan ini antara lain berupa artikel sponsor, korporatorial, brosur, leaflet, maupun katalog. 

Bahkan di beberapa perusahaan seorang Humas menjadi supervisi untuk meramu bahan promosi soft selling seperti konten social media.

Sudah terbukti kan, kalau Humas tak cuma jago omong? Keterampilan menulis seorang humas sangat dibutuhkan dalam organisasi.