Risiko bisnis tidak dapat terhindarkan dalam membangun sebuah usaha bisnis. Banyak faktor yang menimbulkan terjadinya risiko bisnis, baik itu internal maupun eksternal, seperti bencana, guncangan ketidakstabilan ekonomi, kesalahan SDM, dan lainnya. Jika faktor-faktor ini tidak dideteksi sejak dini, risiko bisnis bisa menimbulkan kerugian hingga kebangkrutan. Oleh sebab itu, pelaku bisnis wajib memiliki kemampuan memanajemen risiko untuk mitigasi, mengelola, dan memindahkan risiko agar bisnis bisa tetap bertahan dan berjalan dengan baik.
Mari kita bahas satu per satu!
Apa itu Majemen Risiko?
Dalam konteks bisnis, manajemen risiko adalah usaha guna menghindari risiko dengan cara memonitor sumber risiko, melacak, dan melakukan serangkaian upaya agar dampak risiko bisa diminimalisasi. Mengutip Milton C Regan dalam bukunya “Risky Business”, manajemen risiko dapat diartikan sebagai sebuah penerapan beragam kebijakan dan prosedur untuk meminimalisasi peristiwa yang menurunkan kapasitas dan kualitas kerja perusahaan. Sederhananya, manajemen risiko adalah sebuah proses mengawasi, mengelola, dan mengambil keputusan guna menghindari risiko kerugian bisnis.
Setelah paham apa itu manajemen risiko, selanjutnya yang perlu kita pahami adalah jenis risiko dan cara memanajemen risiko!
Jenis-jenis Risiko dalam Bisnis
1. Risiko Geografis
Risiko geografis seringkali berkaitan dengan dengan bencana alam yang terjadi pada lokasi bisnis dan menjadi peristiwa rutin. Misalnya, banjir, kebakaran, gempa dan lainnya.
2. Risiko Politik
Risiko politik dalam bisnis berkaitan dengan kebijakan politik. Kebijakan yang kurang jelas akan berimbas pada kegagalan dalam bisnis.
3. Risiko Ketidakpastian Ekonomi
Risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian menciptakan spekulasi. Pada dasarnya spekulasi hanya akan menimbulkan masalah dan mengandung risiko yang tinggi. Karena segala sesuatunya tidak dapat direncanakan terlebih dahulu dengan baik.
4. Risiko Persaingan
Risiko yang umum terjadi, yakni persaingan bisnis. Biasanya persaingan terjadi antar sesama perusahaan dengan industri atau produk yang serupa.
Bagaimana Cara Memanajemen Risiko?
1. Identifikasi Risiko
Hal pertama yang harus dilakukan dalam manajemen risiko adalah mengidentifikasi risiko. Hal ini bertujuan bertujuan untuk mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berpotensi muncul. Proses ini bisa dilakukan dengan cara mengidentifikasi lokasi, waktu, sebab dan proses terjadinya peristiwa risiko.
2. Analisis Risiko
Analisis risiko bertujuan untuk memetakan risiko yang muncul berfungsi untuk menentukan strategi penanganan risiko. Proses analisis risiko dilakukan dengan cara mencermati sumber risiko dan tingkat pengendalian yang ada.
3. Evaluasi Risiko
Selanjutnya adalah mengevaluasi risiko untuk menetapkan skala prioritas risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menentukan perlu tidaknya dilakukan penanganan risiko lebih lanjut.
4. Penanganan Risiko
Pada proses ini bertujuan untuk menentukan jenis atau bentuk penanganan yang efektif dan efisien untuk suatu risiko dengan mengidentifikasi berbagai opsi. Setelah memutuskan opsi penanganan risiko yang terbaik kemudian dilanjutkan dengan pengembangan rencana mitigasi risiko.
5. Monitoring dan Review
Monitoring dan review bertujuan untuk mendeteksi dan mengantisipasi adanya perubahan baik itu profil risiko, level risiko, efektivitas mitigasi risiko, dan sebagainya. Pada proses ini dilakukan pemantauan efektivitas rencana penanganan risiko, strategi, dan sistem manajemen risiko.
6. Komunikasi dan Konsultasi
Proses ini dianggap penting dari serangkaian manajemen risiko karena bertujuan untuk memperoleh informasi yang relevan serta mengkomunikasikan setiap tahapan proses Manajemen risiko sehingga pihak-pihak yang terkait dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.
Yaps, itulah pengertian, jenis-jenis risiko dan bagaimana cara melakukan manajemen risiko dalam sebuah bisnis! Ketahui informasi menarik lainnya di kanal artikel Universitas Bakrie!