Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana perbedaan sejumlah media menyajikan berita akan suatu isu terkini? Topik berita bisa selalu sama, tetapi terdapat perbedaan yang signifikan baik melalui pemilihan kata, sudut pandang, dan angle. Hal tersebut menjadi bagian dari analisis framing.

Jika kamu anak komunikasi, pasti sudah tidak asing lagi dengan teori ini! Teori analisis framing akan membantu kita memahami bagaimana media secara halus membentuk opini publik dan mengarahkan cara kita berpikir tentang suatu isu. 

Penasaran? Baca selengkapnya!

Apa itu Analisis Framing

Pada umumnya, analisis framing merupakan salah satu metode untuk melihat pembingkaian suatu peristiwa, isu dan topik tertentu. Dengan kata lain, framing mencakup perspektif dan cara pandang yang digunakan jurnalis dan media ketika menulis pemberitaan. Media dalam konteks ini termasuk media berita lokal, nasional, maupun internasional. Singkatnya, analisis framing merupakan metode untuk melihat bagaimana media melihat dan menciptakan realitas. 

Ragam Teori Analisis Framing

Secara teoritis, terdapat model analisis framing media dari berbagai tokoh, antara lain : 

1. Model Analisis Framing Robert N. Entman

Konsep framing Entman memberikan gambaran umum tentang bagaimana media memahami dan menandai peristiwa. Analisis framing model Entman melihat pembingkaian berita dalam dua dimensi besar yaitu seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek dari sebuah isu. Hal ini berkaitan erat dengan unsur pemilihan kata, kalimat, gambar, dan citra tertentu yang ingin ditampilkan kepada khalayak. 

Framing Robert N. Entman memberikan 4 tahapan dalam menganalisis framing media yaitu define problems (pendefinisian masalah), diagnose causes (memperkirakan sumber masalah), make moral judgement (membuat keputusan moral), dan treatment recommendation (penyelesaian masalah). 

2. Model Analisis Framing Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki 

Konsep framing Pan & Kosicki memiliki asumsi bahwa setiap berita memiliki frame yang berfungsi sebagai pusat ide. Frame ini kemudian bisa dihubungkan dengan elemen berita yang ada seperti kutipan sumber, latar informasi, dan pemakaian kata dan kalimat tertentu. 

Framing Pan & Kosicki menganalisis framing media berdasarkan 4 struktur yaitu sintaksi (cara wartawan menyusun kata), skrip (cara wartawan mengisahkan fakta), tematik (cara wartawan menulis fakta), dan retoris (cara wartawan menekankan fakta).

3. Model Analisis Framing William A. Gamson

Menurut konsep framing A. Gamson, framing adalah wacana media yang terdapat rangkaian ide atau isu yang dibicarakan dengan peristiwa yang relevan sehingga terdapat pemahaman individu dalam memaknai pesan. 

William A. Gamson menganalisis dua perangkat framing media yaitu perangkat framing (framing device) dan perangkat penalaran (reasoning device). 

4. Model Analisis Framing Murray Edelman

Menurut konsep Murray Edelman, apa yang diketahui tentang realitas tergantung bagaimana media membingkai dan mengkonstruksi realitas. Menurutnya, framing merupakan kategorisasi tertentu dengan pemakaian perspektif seperti kata-kata tertentu, abstraksi, dan fungsi yang dapat mempengaruhi kesadaran publik.

Contoh Analisis Framing

Secara tidak langsung, apa yang ditulis dan ditampilkan oleh media dalam pemberitaannya, dapat mempengaruhi opini dan perspektif publik. Contohnya, dalam pemberitaan politik mengenai pemilihan umum suatu negara. Media bisa membuat berita dengan angle atau framing yang berbeda-beda. Ada yang menonjolkan sisi informatif dari para calon kandidat, ada juga yang menonjolkan peristiwa dari kegiatan kampanye para pasangan calon, ada pula yang menyajikan berita dengan fokus utama edukasi politik. 

Sebagai contoh lain ketika terjadi peristiwa tertentu seperti tindak pidana korupsi oleh tokoh tertentu, media A lebih fokus untuk menyajikan kronologi penyelidikan. Berbeda dengan media B yang lebih banyak menyajikan berita tentang informasi tokoh terkait.