Salah satu masalah lingkungan yang semakin mengkhawatirkan adalah pencemaran perairan dan laut. Pencemaran ini dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut, mengancam kehidupan biota laut, dan bahkan berdampak buruk pada kesehatan manusia. Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat bergantung pada lautan untuk sumber pangan dan ekonomi, sehingga pencemaran perairan menjadi isu yang penting untuk segera diatasi.

Pengertian Pencemaran Perairan dan Laut

Pencemaran perairan dan laut (Pollution of the Marine Environment) terjadi ketika bahan-bahan berbahaya seperti sampah, minyak, atau logam berat masuk ke dalam lingkungan perairan dan menyebabkan perubahan kualitas air. Pencemaran ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan mengancam kehidupan organisme yang ada di dalamnya. Selain itu, pencemaran air juga berdampak langsung pada aktivitas manusia, seperti perikanan dan pariwisata.

Dari tahun ke tahun pencemaran laut di Indonesia masih terus saja terjadi, hal tersebut disebabkan karena adanya buangan limbah yang berasal dari daratan. Dilansir dari Laut Sehat ID, terdapat sebanyak 75% perairan Indonesia mengalami pencemaran dan tergolong dalam kategori sangat tercemar, 20% tergolong dalam kategori tercemar sedang, dan 5% tergolong dalam kategori pencemaran ringan.

Jenis-jenis Pencemaran Perairan dan Laut

Ada beberapa jenis pencemaran yang umum terjadi di perairan dan laut. Masing-masing jenis pencemaran memiliki sumber yang berbeda dan dampak yang berbeda pula terhadap lingkungan laut.

1. Pencemaran Sampah Laut (Marine Debris)

Sampah laut, terutama sampah plastik, adalah salah satu penyebab utama kerusakan ekosistem laut. Sampah-sampah ini seringkali berasal dari daratan dan terbawa oleh sungai hingga mencapai laut. Plastik yang tidak terurai akan mengancam kehidupan biota laut, seperti ikan, penyu, dan burung laut yang sering memakan sampah tersebut. 

Di Indonesia, permasalahan sampah laut sangat serius, terutama di wilayah pesisir yang padat penduduk. Contoh pencemaran sampah laut yang terkenal adalah fenomena Great Pacific Garbage Patch, yaitu kawasan laut yang dipenuhi oleh sampah plastik yang tersebar luas di Samudra Pasifik.

2. Pencemaran Tumpahan Minyak (Oil Spill)

Tumpahan minyak sering kali disebabkan oleh kecelakaan kapal tanker atau kebocoran dari fasilitas pengeboran minyak di laut. Minyak yang tumpah ke laut dapat menyebar dengan cepat, membentuk lapisan di permukaan air, dan menghalangi masuknya cahaya matahari ke dalam air. Hal ini berdampak buruk tidak hanya pada biota-biota laut besar tetapi juga sampai pada fitoplankton yang merupakan dasar rantai makanan laut, serta dapat merusak habitat seperti terumbu karang dan juga mangrove.

Salah satu kasus tumpahan minyak terbesar di Indonesia adalah insiden Montara di Laut Timor pada tahun 2009 yang mencemari perairan Indonesia dan menyebabkan kerusakan ekosistem laut yang luas.

3. Pencemaran Logam Berat

Logam berat seperti merkuri, timbal, dan kadmium seringkali mencemari perairan melalui limbah industri yang dibuang ke sungai dan laut. Logam berat ini sangat berbahaya karena dapat terakumulasi di tubuh organisme laut dan masuk ke rantai makanan, yang pada akhirnya juga dapat mempengaruhi kesehatan manusia yang mengkonsumsi ikan dan makanan laut lainnya. 

Pencemaran logam berat tidak hanya mengganggu kehidupan laut, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang sulit dipulihkan. Di beberapa daerah pesisir di Indonesia, seperti di Teluk Jakarta, pencemaran logam berat sudah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, terutama dari industri yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah yang baik.

Kuliah di Teknik Lingkungan Universitas Bakrie!

Bagi kamu yang tertarik untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, salah satu pilihan yang tepat adalah menempuh pendidikan di bidang Teknik Lingkungan. Universitas Bakrie menawarkan program studi Teknik Lingkungan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi berbagai masalah lingkungan, termasuk pencemaran air dan laut.

Dengan kurikulum yang berfokus pada solusi berkelanjutan, mahasiswa akan dibekali dengan kemampuan untuk menganalisis dan menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan, serta merancang sistem pengelolaan air yang ramah lingkungan. Selain itu, Universitas Bakrie juga memiliki jaringan yang luas dengan industri dan lembaga pemerintah, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proyek-proyek lingkungan. Yuk, daftarkan dirimu segera di sini!