Hai hai! Inovasi teknologi tidak pernah ada matinya! Belakangan tahun terakhir tengah meroket istilah kecerdasan buatan. Yaps, bagi kamu pecinta Marvel pasti nggak asing dong ya dengan Jarvis. Itu lho asisten virtual milik Tony Stark di film Iron Man. Kehadiran Iron Man dengan Jarvisnya membuka mata publik akan kehadiran artificial intelligence atau biasa dikenal dengan AI.

Sebuah sistem yang menerapkan AI dipercaya dapat bekerja lebih efektif dan efisien, sehingga harapannya produktivitas kerja juga dapat meningkat. Saat ini, AI sudah banyak bertebaran dan dapat kita temui penerapannya di berbagai bidang kehidupan. Yaps benar, contohnya ada pada smartphone kita lewat hadirnya Google Assistant atau para pengguna iPhone yang memiliki Siri. Nah, tertarik untuk mengenal jauh tentang AI? 

Simak artikel berikut ini sampai tuntas, Let’s Go!

Mari Berkenalan dengan Artificial Intelligence

Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah sistem kecerdasan manusia yang memungkinkan seperangkat sistem komputer atau mesin lainnya dapat berpikir dan bekerja layaknya manusia. 

Apa sih tujuan diciptakannya AI ini? Yaps, AI hadir untuk meniru aktivitas normal yang dilakukan manusia, seperti mulai dari belajar (learning), bernalar (reasoning), pengambilan keputusan (decision making), dan bahkan pengoreksian diri (self-correction).

Lebih jauh lagi, perangkat kecerdasan buatan tersebut diharapkan dapat bertindak layaknya manusia (Acting Humanly), berpikir layaknya manusia (Thinking Humanly), berpikir rasional (Thinking Rationally), dan bertindak rasional (Acting Rationally).

Cara Kerja Artificial Intelligence

Pasti kalian bertanya-tanya, bagaimana sebuah sistem mampu bekerja layaknya otak manusia? Bukan inovasi namanya jika tidak mampu menjawab tantangan tersebut. Dengan memanfaatkan data-data yang diinput untuk dijadikan sumber pengetahuan dan dipelajari, AI kemudian dapat bekerja dengan memproses data-data tersebut dan menyajikan hasil yang diperlukan pengguna. 

Selanjutnya, AI akan mengidentifikasi, menganalisis pola hubungan, dan mengambil keputusan atas data-data tersebut. Semakin banyak berlatih dengan Big Data, kemampuan AI dapat semakin meningkat dan mendetail. Wow, serupa dengan cara kerja otak manusia, bukan? Semakin banyak kita membaca dan belajar, maka akan semakin kaya akan pengetahuan.

Jenis-jenis AI Apa Saja sih?

A. Limited Memory

Jenis kecerdasan buatan pertama adalah Limited Memory. Kecerdasan buatan jenis ini mampu menyimpan memori dan memanfaatkan pengalaman sebagai pertimbangan keputusan selanjutnya. Bagaimana maksudnya? Singkatnya, semakin banyak AI ini mempelajari data, keputusan yang dihasilkan akan semakin akurat.

Salah satu contoh yang paling terkenal pada penerapan AI jenis ini adalah Elon Musk dengan mobil Tesla-nya yang memiliki fitur self-driving cars atau sistem auto-pilot (mobil tanpa pengemudi). 

B. Reactive Machine

Reactive Machine adalah jenis kecerdasan buatan dengan kemampuan paling dasar dan bisa dibilang AI inilah yang tertua. AI ini mampu merespon tindakan, namun tidak bisa menyimpan memori atau belajar dari pengalaman sebelumnya. Singkatnya, AI jenis ini tidak mengembangkan fungsionalitasnya atau hanya dimanfaatkan untuk pekerjaan spesifik.

Contoh yang pernah menggemparkan dunia salah satunya adalah Deep Blue, sebuah program permainan catur milik IBM yang pernah mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov.

C. Self-Awareness

Self-awareness juga merupakan teknologi AI yang belum hadir di masa sekarang. AI jenis ini memiliki tingkat kesadaran layaknya manusia seutuhnya! Bukan hanya dari kesadaran yang bersifat fisik, tetapi sampai kecerdasan emosionalnya yang mirip.

Masih sulit membayangkannya? Kecerdasan buatan ini sudah beberapa kali muncul di beberapa film terkenal Hollywood lho. Contoh yang paling mudah adalah Jarvis di trilogi film Iron Man keluaran Marvel. 

D. Theory of Mind

Serupa dengan Self-Awareness, Theory of Mind adalah jenis kecerdasan buatan yang saat ini masih belum eksis. Namun, teknologi AI ini memang akan dikembangkan. Nantinya, Theory of Mind tidak hanya bisa meniru cara manusia berpikir, tapi juga sampai pada kecerdasan sosial-emosional serupa dan dapat berinteraksi serta memahami emosi perilaku manusia. 

Jika kamu pernah menonton film HER (2013) yang dimainkan oleh Joaquin Phoenix yang jatuh cinta pada sebuah sistem operasi komputer yang dia beli dan beri nama Samantha, mungkin akan lebih mudah memahami maksud dari AI yang satu ini.

Penerapan AI 

1. ChatGPT

ChatGPT belakangan waktu ini menjadi sesuatu yang viral di sejumlah pegiat profesional di bidang kreatif dan akademisi. Kenapa begitu? Tentu saja! AI ini dapat membantu kamu membuat konten mulai dari storyboard, naskah/script, bahkan sampai copywriting untuk konten marketing. Pokoknya semua bisa dicari sama AI yang satu ini! Kalau kalian merasa “semua ada di mbah google” mungkin dalam beberapa waktu kedepan ChatGPT akan menjadi favorit selanjutnya mengalahkan Google Search.

2. Google Assistant dan Siri

Google Assistant atau Siri adalah salah satu jenis AI yang saat ini dapat dikatakan sudah jamak dipakai oleh seluruh manusia di belahan bumi ini. Kehadiran virtual assistant ini memudahkan kita sebagai pengguna smartphone untuk lebih produktif dalam bekerja dengan memanfaatkan fitur-fitur yang ada. 

3. Deep Face Facebook

Teknologi DeepFace yang dimiliki oleh Facebook adalah salah satu AI yang sudah populer sejak waktu yang lama. AI ini berfungsi untuk mengenali wajah orang yang ada pada postingan foto. Dengan teknologi ini, kamu tidak perlu lagi menandai secara manual seseorang yang ada pada foto.

Dengan bergabung ke Teknik Informatika Universitas Bakrie, kamu bisa loh menjadi salah satu bagian dari perkembangan kecerdasan buatan (AI) di Indonesia, karena lulusan-lulusan program studi Teknik Informatika sangat diperlukan keahliannya untuk merancang sebuah sistem operasi komputer yang canggih. Yuk, kunjungi www.bakrie.ac.id  untuk dapatkan informasi dan berita mengenai Prodi Teknik Informatika Universitas Bakrie!