Dalam beberapa tahun belakangan, kecerdasan buatan bukan lagi menjadi hal yang tabu dan dirasa memiliki potensi yang menjanjikan. Hal ini juga didukung dengan pendapat banyak pakar teknologi bahwa artificial intelligence akan membuat kehidupan manusia semakin mudah dan menjadi pilihan utama. Melihat potensi tersebut, dalam beberapa tahun terakhir juga dilakukan sejumlah pengembangan dari penelitian teknologi kecerdasan buatan. Bahkan, saat ini ada varian kecerdasan buatan baru yang sedang dikembangkan, yakni organoid intelligence.

 Kecerdasan ini disebut kerap kali disebut juga sebagai pengembangan artificial intelligence lebih lanjut. Lantas, apa yang dimaksud organoid intelligence atau OI? 

Yuk, kita simak bersama artikel berikut ini!

Baca juga: Artificial Intelligence Adalah Teknologi Masa Depan? Baca Selengkapnya!

Apa itu Organoid Intelligence?

Organoid Intelligence (OI) adalah teknologi buatan yang secara teknis menggabungkan prinsip biologi dan kecerdasan buatan untuk menciptakan entitas yang mirip dengan organisme hidup dalam hal kemampuan belajar, adaptasi, dan pengambilan keputusan. 

Kecerdasan buatan ini berbasis pada organoid, yaitu sebuah miniatur organ manusia yang dikembangkan dalam laboratorium. Organoid ini terbuat dari sel pluripoten yang dapat berkembang menjadi berbagai jenis sel organ manusia.

Salah satu keunggulan Organoid Intelligence yang membedakannya dengan AI konvensional yang sudah kita kenal saat ini adalah dalam hal kemampuan beradaptasi dan belajar secara mandiri. OI mampu memperoleh pengetahuan dari lingkungan sekitarnya, serta beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi. Kemampuan ini memungkinkan OI untuk menghadapi situasi yang kompleks dan dinamis tanpa memerlukan program yang telah diatur sebelumnya.

Selain itu, Organoid Intelligence juga memiliki kemampuan pemrosesan data secara lokal (internal), tanpa harus mengirimkan data ke cloud (eksternal). Hal ini dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengambilan keputusan.

Manfaat Organoid Intelligence dalam Berbagai Bidang

Dalam praktiknya, organoid Intelligence dipercaya memiliki potensi besar dalam berbagai sektor kehidupan, seperti kesehatan, transportasi, manufaktur, perbankan dan masih banyak lagi. 

1. Bidang kesehatan

Organoid intelligence dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah sistem terapi yang disesuaikan dengan setiap individu. Selain itu, memprediksi penyakit yang diderita oleh seseorang juga dapat dilakukan, sehingga tindakan-tindakan preventif dapat dilakukan oleh para tenaga kesehatan. Masih banyak lagi yang dapat dilakukan dengan OI, tetapi yang pasti kehadiran OI diharapkan semakin mampu mengoptimalkan kinerja tenaga kesehatan baik dari sisi pencegahan maupun pengobatan. 

2. Bidang transportasi

Organoid intelligence dapat digunakan untuk mengelola lalu lintas secara cerdas sehingga kemacetan dan masalah-masalah lalu lintas lainnya dapat semakin tertangani. Selain itu, kehadiran OI juga bisa, meningkatkan keamanan dan mengoptimalkan rute perjalanan. Wah, cocok sekali ya jika diterapkan di Indonesia, untuk menanggulangi arus mudik dan liburan. Selain itu juga bisa digunakan untuk mengurai kemacetan dan pelanggaran-pelanggaran lalu lintas khususnya di Jakarta.

Namun, seperti teknologi baru lainnya terlebih statusnya yang merupakan kecerdasan buatan serta dikombinasikan dengan aspek biologi, Organoid Intelligence menghadirkan sejumlah tantangan dan pertanyaan etik yang perlu dituntaskan oleh para peneliti, ilmuwan, dan pemangku kepentingan lainnya. Salah satunya adalah mengenai masalah privasi data. Selain itu, regulasi dan pengaturan terkait penggunaan OI juga perlu diperhatikan dan disusun secara lebih matang untuk memastikan penerapannya yang aman, adil, dan bermanfaat bagi masyarakat. 

Kunjungi kanal artikel Universitas Bakrie untuk dapatkan informasi lainnya!