Setelah di artikel sebelumnya kita membahas secara umum mengenai sistem inventaris atau inventory system, kini saatnya mendalami jenis-jenis inventaris dan bagaimana proses manajemennya. Memahami berbagai jenis inventaris serta proses pengelolaannya adalah langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

 Penasaran? Baca selengkapnya!

Jenis-jenis Inventaris

Terdapat beberapa jenis inventory yang umum digunakan dalam bisnis, antara lain:

1. Raw Material Inventory (Persediaan Bahan Baku)

Raw Material Inventory merupakan persediaan yang dibeli namun tidak diproses lebih lanjut. Persediaan ini dapat digunakan untuk mendecouple (memisahkan) para pemasok dari proses produksi. Contohnya, produk setengah jadi dan komponen yang masih dalam proses perakitan.

2. Working in Process Inventory (Persediaan Barang Setengah Jadi)

Selanjutnya, bahan baku atau komponen yang sudah mengalami beberapa perubahan tetapi belum selesai disebut working in process inventory

3. Finished Goods (Barang Jadi)

Barang jadi adalah produk akhir yang siap untuk dijual kepada pelanggan. Barang ini telah melewati seluruh proses produksi dan berada dalam kondisi yang siap untuk dipasarkan. Contohnya, baju yang sudah jadi. 

4. Maintenance, Repair, and Operating Supplies (MRO Supplies)

Persediaan MRO disini mencakup barang-barang yang diperlukan untuk mendukung operasi sehari-hari, seperti alat tulis, peralatan pembersih, dan suku cadang mesin.

5. Cycle Inventory (Persediaan Siklus)

Persediaan siklus adalah barang-barang yang dipesan dan digunakan dalam siklus yang teratur. Jenis ini mencakup persediaan yang rutin dipesan dan digunakan dalam jumlah yang konstan.

6. Safety Stock (Persediaan Pengaman)

Persediaan pengaman adalah stok tambahan yang disimpan untuk mengantisipasi permintaan yang tidak terduga atau gangguan dalam rantai pasokan. Ini membantu perusahaan untuk menghindari kekurangan stok yang dapat mengganggu operasi.

Proses Manajemen Inventaris

Manajemen inventaris adalah proses pengelolaan dan pengendalian persediaan untuk memastikan bahwa barang-barang tersedia saat dibutuhkan, tetapi tidak ada kelebihan stok yang mengakibatkan biaya penyimpanan yang tinggi. Terdapat langkah-langkah utama dalam proses manajemen inventaris, yaitu : 

1. Perencanaan Persediaan

Langkah pertama adalah merencanakan berapa banyak barang yang harus disimpan sebagai persediaan. Ini melibatkan perkiraan permintaan berdasarkan data historis, tren pasar, dan analisis lainnya.

2. Pengadaan (Procurement)

Setelah kebutuhan persediaan ditentukan, langkah berikutnya adalah pengadaan barang dari pemasok. Ini termasuk menentukan mana pemasok yang tepat, negosiasi harga, dan penjadwalan pengiriman.

3. Penerimaan dan Pemeriksaan

Ketika barang tiba, mereka harus diperiksa untuk memastikan kualitas dan kuantitas sesuai dengan pesanan. Proses ini haruslah penuh ketelitian karena melibatkan pengecekan fisik barang dan pencocokan dengan dokumen pembelian.

4. Penyimpanan

Barang-barang yang diterima disimpan di lokasi yang tepat, baik di gudang atau area penyimpanan lainnya. Penataan yang baik sangat penting untuk memudahkan akses dan menghindari kerusakan barang.

5. Pemeliharaan dan Pemantauan

Persediaan harus dipantau secara berkala untuk memastikan bahwa stok tetap dalam kondisi baik dan tidak ada barang yang kadaluarsa atau rusak. Nah, sistem inventaris yang baik akan membantu dalam pemantauan ini.

6. Pengendalian Persediaan

Pengendalian persediaan melibatkan penggunaan berbagai teknik seperti Just-In-Time (JIT), Economic Order Quantity (EOQ), dan sistem Kanban untuk mengoptimalkan jumlah persediaan yang disimpan.

7. Distribusi

Saat barang diperlukan untuk produksi atau penjualan, mereka diambil dari persediaan dan didistribusikan ke tempat yang sesuai. Proses ini harus dilakukan dengan efisien untuk memastikan bahwa operasional tidak terganggu.

8. Penyusutan dan Penilaian Persediaan

Secara berkala, persediaan harus dinilai untuk mengetahui apakah ada barang yang usang atau tidak lagi bernilai. Ini membantu dalam menentukan nilai buku persediaan dan mengambil langkah untuk mengurangi kerugian.

Dengan memahami jenis-jenis inventaris dan proses manajemennya, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan tanpa membebani biaya penyimpanan yang berlebihan. Manajemen inventaris yang efektif adalah kunci untuk menjaga kelancaran operasional dan meningkatkan kepuasan pelanggan.