Di era digital ini, keamanan siber menjadi salah satu aspek terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Canggihnya teknologi membuat risiko serangan siber juga semakin meningkat. Ancaman ini tidak hanya berdampak pada perusahaan besar, tetapi juga pada perusahaan kecil dan menengah. Tanpa adanya perlindungan yang memadai, data dan sistem perusahaan dapat dengan mudah disusupi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar, baik dari segi finansial maupun reputasi.
Lewat artikel ini, yuk, kita cari tahu bahaya dampak dari serangan siber yang mengintai kita!
Serangan Siber Mengintai Kita?
Indonesia telah mengalami beberapa serangan siber besar dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, pada tahun 2023, terjadi serangan terhadap beberapa lembaga keuangan besar di Indonesia, di mana data pribadi pelanggan berhasil dicuri oleh hacker. Selain itu, pada tahun yang sama, sistem informasi kesehatan nasional juga menjadi korban serangan ransomware yang menyebabkan terganggunya pelayanan kesehatan di beberapa rumah sakit.
Belum lama ini yang teranyar, pada tahun 2024 Pusat Dana Nasional juga kena bobol dan menciptakan rasa khawatir yang besar dari masyarakat Indonesia terkait keamanan data pribadi mereka. Serangan-serangan ini menunjukkan betapa rentannya sistem keamanan di berbagai sektor di Indonesia, mulai dari sektor keuangan hingga sektor kesehatan.
Baca juga: White Hacker Profesi yang Penting di Era Digital Saat Ini
Dampak Serangan Siber Bagi Sebuah Perusahaan atau Institusi
1. Kehilangan Pendapatan
Serangan siber dapat menyebabkan hilangnya pendapatan secara signifikan. Berdasarkan data dari Katadata, kurang lebih 29% perusahaan yang terkena serangan siber mengalami penurunan pendapatan. Hal ini disebabkan oleh terganggunya operasional perusahaan yang dapat mempengaruhi produktivitas dan efisiensi. Selain itu, biaya untuk memulihkan sistem yang terkena serangan juga sangat tinggi, sehingga semakin membebani keuangan perusahaan.
2. Kehilangan Kesempatan Bisnis
Selain hilangnya pendapatan, serangan siber juga dapat menyebabkan hilangnya kesempatan bisnis. Ketika sebuah perusahaan mengalami serangan siber, kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis dapat menurun. Menurut Katadata, 23% perusahaan yang menjadi korban serangan siber kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kontrak bisnis baru. Hal ini terjadi karena perusahaan mitra akan merasa khawatir terhadap kemampuan perusahaan dalam menjaga keamanan data mereka.
3. Kehilangan Pelanggan
Kepercayaan pelanggan merupakan aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Namun, ketika serangan siber terjadi, kepercayaan tersebut bisa hilang dalam sekejap. Berdasarkan data dari Katadata, sekitar 22% perusahaan yang menjadi korban serangan siber ditinggalkan oleh pelanggannya. Ini menunjukkan bahwa pelanggan sangat peduli terhadap keamanan data pribadi mereka. Kehilangan pelanggan ini tidak hanya berdampak pada pendapatan jangka pendek tetapi juga dapat mengganggu pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan meningkatnya ancaman serangan siber, penting bagi perusahaan untuk terus memperkuat sistem keamanan siber mereka. Investasi dalam teknologi keamanan terbaru, pelatihan bagi karyawan, serta penerapan kebijakan keamanan yang ketat adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko serangan siber. Dengan menjaga keamanan siber, perusahaan tidak hanya melindungi data mereka tetapi juga menjaga kepercayaan pelanggan dan kelangsungan bisnis mereka. Temukan informasi-informasi menarik lainnya hanya di news.bakrie.ac.id!